mobilinanews (Sentul) – Ini bukan isapan jempol. Tapi cerita yang sebenarnya. Hingga usai sesi kualifikasi Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) di Sentul International Circuit, Bogor, Sabtu (25/3), Keanon Santoso telah menghabiskan 3 blok mesin.
“Ini serius. Sejak latihan hingga hingga sesi kualifikasi hari ini, sudah 3 kali ganti blok mesin. Itu juga masih dalam batas wajar sih menurut saya. Tapi, saya mau sampaikan bahwa cara bawa mobil Formula dengan mobil harian tentu butuh penyesuaian,” ujar Dax Andre, pemilik tim Dax Racing tempat Keanon bernaung di balap turing kepada mobilinanews.
Disebutkan Dax, yang juga pernah menjadi teknisi Keanon Santoso di tim gokart TKM Racing, di mobil F4 SEA yang pernah dilakoni Keanon tahun lalu, semua serba otomatis. Dan apalagi gaya membalap Keanon memang fighter abis.
“Dan karakter memang harus gas pol terus. Nah, ini Keanon butuh penyesuian dengan mobil Honda Jazz. Dan yang menggembirakan, mendekati kualifikasi dan raceday, Keanon menunjukkan progress yang cepat,” lanjut Dax.
Namun karena sudah pernah naik mobil formula itu pula, level Keanon dianggap sudah tinggi. Sehingga mesti turun di ITCC langsung dengan Honda Jazz dan kelas Master pula. Ini yang banyak diperdebatkan di komunitas balap mobil.
Toh, Yongliek Santoso yang ayah menganggap nggak ada masalah dengan perdebatan itu. "Karena kita harus mematuhi regulasi. Kita fine-fine aja kok. Namanya juga pendatang baru, jangan banyak komplain. Kita mau fun jadi jangan yang nggak berkepentingan malah ribut. Padahal kita maunya fun banyak teman," senyum pria asal Solo itu.
Putra kedua pasangan pengusaha Yongliek Santoso dan Menik Indah Susanti ini turun di 2 kelas yakni ITCC juga di kelas khusus mobil Jepang.
Ternyata, tidak hanya Keanon punggawa TKM Racing yang turun di ISSOM kali ini. Tapi ada Gezha Sudirman yang turun di kelas ETCC dengan menggeber mobil BMW. Bedanya, Gezha boleh berlaga di kelas Promotion.
Kita tunggu kiprah duo TKM Racing di ajang ISSOM 2017. (budsan)