mobilinanews (Italia) – Luigi ‘Gigi’ Dall’Igna harus pendam lagi obsesinya membawa Ducati ke level juara pada musim 2017. Belum saatnya mendobrak dominasi Yamaha dan Honda meski sudah menggandeng Jorge Lorenzo.
Juara dunia 3kali itu disambar dari Yamaha jelas dengan tujuan menekuk Yamaha dan Honda di kejuaraan dunia, meraih gelar lagi setelah 2007 lewat Casey Stoner.
Sayangnya, problem teknikal di seputar Lorenzo lebih parah dari yang dibayangkan. Sembilan tahun keenakan dengan motor Yamaha yang mudah dikendalikan, membuatnya repot di atas jok GP17 yang lebih complicated alias rumit.
“Harus merevisi target musim ini, masih banyak yang harus disesuaikan. Saya memaklumi kendala Jorge karena ia sangat lama dengan motor dan orang-orang yang sama. Kami merekrutnya untuk kejuaraan dunia, tapi jelas tak bisa dilakukan tahun ini,” ucap ahli mesin Italia itu yang sejauh ini hanya bisa berusaha mengurangi problem pada Lorenzo.
Gigi tak bicara kendala teknis macam apa yang merundung Lorenzo. Tapi, jelas sekali berkaitan dengan karakter M1 dan GP17 yang bertolak belakang. Kelebihan utama Lorenzo saat geber M1 adalah saat masuk dan keluar tikungan yang begitu lembut dan cepat.
Ia prioritaskan keuntungan di tikungan ketimbang top speed di trek lurus. Bda dengan Ducati yang masih seperti musim sebelumnya, sangatkencang di lintasan lurus namun kurang lincah di tikungan.
“Tugas Lorenzo sekarang sangat berat, namun ia sangat dewasa menyikapi hal itu. Saya mengenalnya sejak kecil dan merasa bangga karena sikapnya tak berubah,” ucap Gigi yang menyertai Lorenzomenjuarai kancah GP125 dan 250 cc dan menjadi figuru tama kepindahan Lorenzo dari Yamaha ke Ducati. (andro)