mobilinanews (Paris) – Usai menerima Sebastian Vettel (Ferrari) di Markas FIA di Paris, President FIA, Jean Todt menyatakan kasus GP Azerbaijan di Baku antara Vettel dengan Lewis Hamilton (Mercedes) selesai dan ditutup.
Tak ada sanksi lanjutan untukVettel yang lampiaskan amarah dengan membenturkan mobilnya ke mobil Hamilton.
Sanksi yang diberikan Race Direction sudah cukup berupa penalti 10 detik stop and go plus tambahan penalti 3 poin untuk prilakunya di dalam dan di luar lintasan.
Jika sekali lagi Vettel bikin kesalahan dengan hukuman 3 poin maka ia otomatis terlarang untuk ikuti 1 seri balapan 2017. Ini diyakini membuat Vettel akan ekstra waspada pada race berikutnya.
“Mereka harus menjadi tauladan di ajang motorsport ini,” ucap Todt, mantan Team Principal Ferrari.
Vettel sendiri mengakui terlalu bereaksi dalam kasus itu dan yakin sebenarnya takadaniat jahat Hamilton dalam kejadian itu.
“Saya mencintai olahraga ini dan tak ingin hal itu menjadi contoh buruk bagi pebalap generasi berikutnya,” ucap Vettel.
Ending story itu juga ditanggapi positif Toto Wolff, petinggi tim Mercedes. Ia menilai tingginya tensi persaingan di kancah F1 adalah sesuatu yang wajar dan harus dihadapi.
“Setiap gemuruh musim F1 diwarnai oleh rivalitas yang tinggi. Tahun lalu itu terjadi di internal kami, antara Lewis dengan Nico (Rosberg). Sekarang terjadi antara Lewis dengan Sebastian. Antara Mercedes dan Ferrai, dua ikon di kancah balap dunia.
Ia bahkan menilai rivalitas itu bagus untuk kesemarakan F1, terlebih rivalitas Ferrari dengan Mercedes karena melibatkan dua brand berbeda.
“Ada respek tinggi antara Mercedes dengan Ferrari. Kami bersaing di lintasan bukan hanya membela brand masing-masing, tapi juga punya tujuan sama: melihat kegemilangan F1,” lanjut Wolff.
Kalau begitu, untuk Vettel dan Hamilton, monggo dilanjut rivalitas kalian di lintasan sampai trofi 2017 di tangan! (andro)