F1 2017: McLaren Honda Semakin Rawan,
mobilinanews (Monza) - Beragam pertemuan penting dengan banyak kepentingan berlangsung di sela-sela GP Italia lalu. Muaranya adalah kolaborasi tim elit McLaren yang terancam putus dengan Honda selaku pemasok mesin.
Meski akan rugi kisaran 100 jita dolar AS per tahun jika pisah dengan Honda, tapi tim Inggris itu tak peduli. Mereka utamakan aspek sport ketimbang bisnisnya seperti ditegaskan CEO McLaren Zak Brown.
Ia ingin McLaren bangkit kembali ke level atas beeburu gelar juara sebagaimana juga dituntut pebalap andalan mereka, Fernando Alonso.
McLaren kini berharap bisa pakai Renault musim depan. Tapi, pabrikan pabrikan Prancis itu sudah bilang tak mungkin memasok mesin pada 4 tim sekaligus.
Liberty Group selaku promotor pun ikut campur karena F1 bakal rugi besar jika brand Honda keluar gelanggang.
Lobi kencang dari berbagai pihak beegulir agar Torro Rosso pakai Honda musim depan sekaligus pastikan slot Renault buat McLaren, sekaligus juga lobi ke kubu Red Bull agar tidak paki hak veto melarang Renault ke McLaren.
Di sisi lain Honda ngotot berada di McLaren dan berkomitmen melakukan berbagai terobosan, terlebih karena pabrikan Jepang ini justru meraih era kejayaan di F1 bersama McLaren di era 1980- an sampai awal 1990- an.
Para petinggi Honda di Jepang, termasuk President Yago Takahiro, juga ikut pusing untuk tentukan arah perusahaan ke depan.
Berbagai rapat dengan Manajer Mortorsport Honda Masashi Yamamoto belum membuahkan hasil.
Hingga tiga hari usai GP Italia, solusi terbaik buat semua pihak belum tercapai padahal deadline ditentukan pekan ini juga.
Alonso sendiri.mengaku loyal pada McLaren tapi menunggu seberapa kompetitif mobilnya musim depan.
Masalah bergantung kepada Torro Rosso, mau nggak beralih ke Hinda dan berikan jatah Renault ke McLaren? Tapi, itupun belum tentu juga Honda mau.
Wah, memang jadi pada mumet tapi harus ada keputusan dalam beberapa hari ini. (andro)