mobilinanews (Jakarta) - Dengan jumlah klub pendukung melebihi 2/3 dari total jumlah klub pemilik suara, hampir dipastikan Anondo Eko akan terpilih secara aklamasi pada Musprov IMI DKI di hotel Feme, Gading Serpong, Rabu (25/10) depan.
Pada saat mendaftar kepada tim penjaringan di sekretariat IMI DKI Kemayoran Jakarta pada Rabu (18/10) lalu, tercatat 32 klub mendukung Anondo dari total 38-39 klub yang memiliki hak suara sesuai ketentuan.
Meski begitu, Anondo yang saat ini menjabat sebagai biro olahraga mobil IMI DKI tetap merendah dan kalem.
"Ya, kita ikuti prosedur aja. Tunggu nanti di Musprov IMI DKI ya mas," ujar Anondo kepada mobilinanews.
Ketika ditanyakan siapa saja yang akan direkrut untuk membantunya sebagai pengurus, Anondo mengatakan nanti saja setelah Musprov.
"Kan biasanya dibentuk formatur yang bekerja selama 1 bulan. Nanti saja ya mas," ujar pengusaha restoran dan jasa angkutan laut ini.
"Menurut saya, Anondo akan memilih yang bisa perhatian dan kerja untuk IMI. Harapannya seperti zaman Pak Rio Sarwono (jadi ketua IMI DKI) dulu. Gembira, bekerja sama dan saling menghormati," ujar Saraswati Mulyono, mantan pengurus IMI DKI dan pengawas perlombaan balap internasional.
Dilanjutkan Mbak Saras --sapaan akrabnya -- Anondo pasti belum mau bicara person siapa saja yang akan membantunya. "Tapi saya yakin banget pilihannya itu pas. Karena dia sangat lama di lapangan dan jadi pengurus IMI. Dia itu sudah matang dan tidak greedy dengan uang karena punya pekerjaan," lanjut mbak Saras.
Soal siapa yang paling pantas menjadi ketua harian, mbak Saras menunjuk Dodi Irawan. "Masalahnya, mas Dodi itu jadi pengurus IMI Pusat dan gak boleh merangkap jabatan," ungkapnya.
Nama alternatif? Menurut mbak Saras, adalah Sigit Widiyanto. "Entah kalau Mas Sigit, mau apa nggak. Dia teliti di organisasi dan halus," sebutnya.
Kalau mbak Saras maunya di posisi apa kalau diminta bantu jadi pengurus Anondo?
"Saya nggak mau bantu-bantu. Kalau bisa jangan disuruh bantu-bantu jadi pengurus. Karena saya punya usaha dan saat ini profesi saya ketambahan sebagai pemijat untuk orang sakit parah saja hehe.."
Namun mbak Saras masih membuka diri untuk bantu-bantu jika ada balapan yang sifatnya internasional sebagai pengawas lomba.
"Karena pasti di sana suami saya diminta jadi dokternya. Pasalnya, dia punya lisensi FIM untuk dokternya dan dia spesialis. Jadi kami bisa pergi bersama- sama," pungkas mbak Saras yang bukan Saras 008 itu. (budsan)