mobilinanews (Gading Serpong) – Banyak yang bilang, Anondo Eko Oetomo, 41 tahun, begitu mulus melaju menjadi Ketua Umum IMI DKI Jakarta periode 2017-2018. Terpilih secara aklamasi pula.
Anondo adalah orang kedua setelah Hutomo Mandala Putra (HMP) yang terpilih secara aklamasi. Selanjutnya, setelah HMP, IMI DKI dipimpin Okky Harwanto, Rio Sarwono, Djajat Sayoeti dan Alfonsus Judiarto.
Apa sebenarnya rahasianya? Loyal dan memiliki passion di otomotif. Padahal sebenarnya, ada nama lain yang lebih diunggulkan untuk menjadi suksesor Alfonsus Judiarto itu.
“Sejak 2015, saya menyampaikan kepada para pengurus yang lain untuk menyiapkan diri sebagai pengganti saya. Termasuk mekanisme klub pun kita sampaikan, bahwa hanya klub yang aktif dan mengikuti Rakerda 3 tahun sebelum Musprov yang memiliki hak suara,” tutur A. Judiarto, mantan Ketum IMI DKI.
Saat itu, lanjut Judiarto, melihat ada beberapa dari internal pengurus yang memiliki potensi besar. Di antaranya, Anondo Eko dan Puguh Wirawan. “Puguh sebetulnya juga memiliki potensi. Hanya saja, kemungkinan karena kesibukannya jadi kurang fokus,” ungkap Judiarto.
Di sisi lain, Anondo lebih konsisten, memiliki passion di otomotif dan loyal. Judiarto melihat sisi loyalitas tinggi dimiliki pemilik restoran Dapur Sunda dan pelaku balap roda empat itu.
Waktu Judiarto terpilih di periode kedua, Anondo sempat dijanjikan untuk menjabat sebagai salah satu ketua bidang bergengsi. Namun karena suatu hal, akhirnya janji tak terealisir.
“Namun Anondo tetap mengabdi di IMI DKI dan tidak pernah protes. Sikap ini saya kira yang menjadi nilai lebihnya. Dan, akhirnya ia menjadi Ketum IMI karena takdir Tuhan yang tak bisa dihindari,” lanjut Judiarto lagi.
Menariknya, tokoh sekelas H. Prasetyo Edi Marsudi SH yang merupakan penasehat IMI DKI dan dewan pembina IMI Pusat bahkan secara tegas mendukung si ‘Botak Mantap’ ini.
“IMI harus dipegang anak muda. Dan saya melihat, Anondo Eko sebagai figur anak muda yang layak menjadi Ketua IMI DKI. Saya lalu perintahkan teman-teman untuk mengamankan,” ujar H. Pras yang juga Ketua DPRD DKI.
Tak hanya itu, Bambang Sudirdja yang mantan Ketua Bidang Olahraga PP IMI yang sebelumnya tiarap, kali ini juga tampak antusias menyokong Anondo. Salah satu alasannya, karena dia merupakan anak manis yang penurut dan penggila otomotif.
Dan tentu dukungan dari rekan sesama pengurus IMI DKI, terkhusus Dodi Irawan yang menjadi panglima di lapangan dalam melobi klub-klub.
Lalu apa kata Anondo sendiri? “Jujur, sebenarnya saya kepleset maju jadi Ketua IMI ini. Namun sekitar setahun lalu, setelah beberapa tokoh mendorong, saya tak bisa mengelak lagi,” ujarnya kepada mobilinanews.
Diakuinya, sebenarnya ia bersama Dodi Irawan memang pernah akan menjadi tim sukses Puguh Wirawan, yang terakhir menjabat Kabid Wisata IMI DKI.
Beberapa kali pertemuan telah dilakukan dengan mediator Palma Punta, mantan Ketua Harian IMI DKI. Namun lanjut Anondo, tidak ada progres dan kepastian.
“Dorongan yang begitu kuat dari para senior, saya tak bisa menolaknya. Apalagi, otomotif adalah hobi dan passion saya. Dengan niat baik tetap membawa IMI DKI sebagai barometer di Indonesia, saya bersama pengurus nantinya akan bekerja keras. Termasuk menghidupkan kembali kejurda dan jambore klub. Mohon support dan doanya,” ungkap Anondo. (budi santen)