mobilinanews.com (Jakarta) – Hukuman terhadap pegokart belia Sergio Noor, 9 tahun, akhirnya dicabut PP IMI. Hal itu disampaikan A Judiarto, ketua pengprov IMI DKI Jaya, Kamis (28/5) sore.
“Perintah langsung dari Pak Nanan Sukarna selaku ketua umum. Rupanya, beliau paham dengan argumen yang kami sampaikan. Bahwa anak kecil dengan umur 9 tahun tidak baik dengan sanksi hukuman pelarangan berlomba gokart itu,” sebut Judiarto kepada mobilinanews.
Itu sekaligus menjawab banding yang disampaikan Pengprov IMI DKI kepada PP IMI. Mengingat Sergio memang pegokart dengan Kartu Izin Start Jakarta. Sergio pegokart kelas Micromax
Sebelumnya, Sergio dihukum 1 bulan PP IMI dan 6 bulan Pengprov IMI Jawa Barat tidak boleh mengikuti aktivitas event gokart. Menyusul laporan tim Rava Mahpud kepada dua organisasi IMI daerah dan pusat itu.
Tuduhannya, Sergio melakukan pemukulan terhadap Rava Mahpud pada seri 1 RMCI seri 1 akhir Maret 2015 di sirkuit Sentul, Bogor (Rava dipukul saat mukanya masih memakai helm). Karena tidak ada basa-basi dan permintaan maaf dari pihak orang tua/tim Sergio, akhirnya tim Rava melanjutkan ke IMI.
“Dihukum ya boleh, tapi jangan kebablasan. Ibarat anak sekolah melakukan pelanggaran ya cukup distrap, jangan tidak boleh sekolah. Ini kan peluang menjadi juara nasional dihilangkan. Masih wajar kalau hukumannya menjadi peringatan keras kepada Sergio,” lanjut Judiarto.
Lagi pula, semestinya kasus ini tidak perlu sampai ke PP IMI karena terjadi di event sekelas klub. Ditambah lagi pemilihan anggota panel juga dianggap tidak tepat dengan memasukkan Donny B Prihandana (bidang wisata PP IMI).
Sementara itu Bunyamin selaku orang tua Sergio mengaku lega dengan dicabutnya hukuman terhadap Sergio. “Ya sudah selayaknya. Dengan dicabutnya hukuman ini, kami mempertimbangkan untuk mengikutkan Sergio di seri 2 RMCI di Sentul,” sebut Bunyamin.