mobilinanews (Sentul) – Di antara beberapa kelas yang diperlombakan pada seri terakhir Kejurnas ESHARK Rok Cup di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Minggu (2/9/2018), ternyata kelas Junior Rok yang bakal paling seru dan mendebarkan.
Pasalnya, poin pimpinan klasemen hingga seri 5 yakni Sergio Noor hanya beda 6 poin dengan Adrian Sulaiman Hassan sebagai peringkat kedua. Sergio mengumpulkan 1.691, sedangkan Adrian 1.685.
Sedang peringkat 3-8 masing-masing ditempati Adrian Karim Wewengkang (1.181), Keito Matsui (1.166), Neo Yong Jie (1.130), Rinto Mori (1.009), Farrell Oriza Gobel (953) serta Anandandi Mu’sav Widayadi (747).
Yang menarik –tanpa mengabaikan pembalap lain peringkat di bawahnya– pertarungan Sergio versus Adrian memperebutkan juara nasional, karena sebenarnya sudah saling mengerti dapur masing-masing,
Pasalnya, pada musim lalu, keduanya berada dalam satu tim : Riser Shadaff. Tapi mulai tahun ini, Sergio tetap di Riser Shadaff, sedang Adrian dengan bendera baru, ASR Motorsport.
Terus terang, agak susah memprediksi siapa yang bakal keluar sebagai juara nasional, dan berhak menerima trofi IMI Award pada Desember mendatang dari IMI Pusat.
Secara pengalaman, Sergio unggul di sini. Tahun lalu, putra Bunjamin Noor ini mencetak treble winner dengan menjuarai kelas Minirok Kejurnas ESHARK, Singapore Rok Cup serta Asia Rok Cup.
Sedang Adrian boleh dibilang lebih konsisten. Putra Sony Hassan ini rajin menempa diri dan menambah jam terbang dengan mengikuti berbagai event gokart di Asia. Tak hanya ekspansi ke negeri Singa mengikuti Singapore Rok Cup. Juga melalap kejuaraan gokart X30 Asia Tenggara hingga Rotax Max Challenge.
Sehingga skill Adrian semakin terasah dan lebih terampil.
“Gokartnya Adrian juga lebih kenceng lho,” ujar Bunjamin beberapa waktu lalu. Lho, kan mesinnya sama dan didapatkan dengan diundi. Kok bisa lebih kencang?
Sebagai catatan, dari 5 seri yang telah dilangsungkan, Sergio sekali mendapatkan hukuman penalti waktu, sehingga melorot dari posisi juara 1.
Baik Sergio maupun Adrian dipegang oleh 2 pelatih sekaligus mekanik andal dan sarat pengalaman. Sergio oleh Didi Sukarja, sedang Adrian oleh Toto Satianto.
Seru nih. (budsan)