mobilinanews (Sochi) - Penerapan team order oleh kubu Mercedes di F1 Grand Prix Rusia yang berlangsung di Sirkuit Sochi, Minggu (20/9) kemarin menjadi bukti kalau Mercedes akhirnya menjilat ludah sendiri.
Pasalnya, beberapa kesempatan sebelumnya, pihak Mercedes baik dari manajemen tim hingga pembalap terkesan begitu menolak dengan kebijakan team order. Apalagi bos Merdcedes, Toto Wolff yang selalu mengatakan ia lebih memilih kedua pembalapnya balapan secara fair untuk meraih kemenangan.
Namun usai race F1 Rusia, Toto Wolff pun langsung bereaksi dengan alasan yang cukup unik.
"Terkadang Anda harus menjadi orang jahat, dan itu yang saya lakukan hari ini. Anda harus mempertimbangkannya. Apakah lebih baik menjadi orang jahat di sore hari Minggu, atau jadi orang bodoh di Abu Dhabi pada akhir musim nanti. Saya lebih memilih jadi orang jahat hari ini daripada idiot di akhir tahun," kata Wolff.
Wolff menambahkan ada beberapa hal yang melatarbelakangi keputusan Mercedes melakukan team order. "Itu kesalahan saya, karena waktu itu saya sibuk berbincang dengan James yang seharusnya fokus mengatur pit stop Hamilton. Akibatnya dia telat satu lap dan Hamilton kehilangan posisi," sambungnya.
Selain itu, Vettel yang berada di posisi ketiga juga menjadi alasan Mercedes memilih keputusan rasional mengingat kejar-kejaran poin antara Hamilton dan Vettel sangat sengit.
"Jadi kami berpikir rasional dengan keputusan ini, meski hati sportif kami berkata tidak," bebernya.
Orang yang paling terluka dengan hasil ini tentunya Valtteri Bottas. Tampil mengesankan sejak latihan bebas, kualifikasi hingga race, Bottas harus memberikan podium pertama untuk rekan setimnya.
Saat podium pun, Bottas menunjukkan raut wajah penuh kecewa. Sedangkan Hamilton juga terlihat dingin karena ia menyadari apa yang dirasakan Bottas. Usai GP Rusia, Hamilton kini unggul 50 poin atas Sebastian Vettel. (adr)