mobilinanews (Jakarta) - Salah satu pembalap kondang tanah air yang akan turut serta berkompetisi di seri pamungkas Trial Game Asphalt 2018, Dimas Ekky mengatakan dirinya tak bisa menjanjikan untuk tampil all out di Sirkuit Supermoto Kanjuruhan pada tanggal 15 Desember nanti.
Pasalnya Dimas yang tahun depan akan berkompetisi full di kancah Moto2 dituntut oleh tim untuk tidak cidera karena kejadian buruk tentu berdampak pada masa depanya di balapan motor level dunia.
"Awalnya saya ditawarin ikut, mumpung akhir tahun jadi saya manfaatkan ini untuk persiapan tahun depan. Sekalian mencoba race dengan rider Supermoto internasional. Paling nggak saya bisa lihat dan belajar teknik mereka," kata Dimas, Rabu (12/12).
Untuk target, Dimas tak terlalu mematok pencapaian maksimal, karena bagaimanapun juga Dimas mendapat pesan dari tim untuk tidak berakhir konyol di balapan supermoto.
"Saya tahu kondisinya seperti apa, dan saya sadar posisi saya secara profesional seperti apa. Apalagi balapan asli saya bukan di Supermoto. Artinya saya tidak bisa dan tidak boleh mengambil resiko besar. Itu tadi yang tekankan adalah disini saya hanya training dan belajar teknik supermoto. Makanya saya hanya ikut di FFA 450 international karena rider-rider internasional itu sendiri pasti mentingin safety beda dengan kelas lain yang memang jauh lebih ngotot dan beresiko," beber Dimas.
Di kelas FFA 450 International sendiri, selain Dimas Ekky ada beberapa nama yang juga bakal tampil melawan rider eropa seperti Lewis Cornish, Jan Deitenbach, dan Germain Vincenot. Mereka adalah Doni Tata, Farudilla Adam, Tommy Salim, Ivan Harry Nugraha, serta Gerry Salim. (adr)