mobilinanews (Jakarta) - Dalam acara diskusi bertema Potensi dan Tantangan Indonesia di era kendaraan listrik yang digagas oleh Masyarakat Konservasi & Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI), Rabu (30/1) di Auditorium Sinar Mas Land GOP 9, BSD City, terpajang satu unit motor listrik hasil rakitan lokal.
Prototipe motor listrik yang diberi nama Lincah ini diproduksi oleh PT Fresindo Utama. Pihak PT Fresindo sendiri menegaskan motor Lincah didesain dengan mengacu pada kajian spesifikasi baterai yang cocok dengan iklim panas di Indonesia.
Lincah menggunakan baterai two banks yang digunakan bergantian. "Karena baterainya dua yang satu bisa stand by dulu, lalu gantian. Masing-masing baterai punya kapasitas 1 KwH," jelas Kristian Sutikno, Business Development PT Fresindo Utama.
"Kenapa kita pakai spesifikasi baterainya two bank, karena umumnya iklim di Indonesia ini panas sekali, sehingga baterai juga bisa overheat bahkan terbakar. Baterai yanga didesain untuk negara-negara iklim dingin dipasang di sini belum tentu cocok," lanjut Kristian.
Kristian menambahkan bahwa Lincah memiliki kandungan lokal sebesar 60 persen khsususnya untuk komponen utama seperti motor penggerak, baterai packer, controler, desain dan ban lokal.
"Motor ini bisa mencapai top speed 70 km/jam dan jika baterai penuh bisa menempuh jarak sejauh 60 km. Beban juga berpengaruh dalam jarak tempuh. Untuk pengisian baterai selama 3 sampai 4 jam," paparnya. (adr)