mobilinanews (Kuala Tanjung) – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM yang diwakili Direktur Utama, Budi Gunadi Sadikin dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) oleh Presiden Direktur, Warih Andang Tjahjono pada14 Februari 2019, menandatangani nota kesepahaman penggunaan Aluminium Foundry Alloy (aluminium paduan A365) untuk produksi velg kendaraan bermotor roda empat bermerek Toyota produksi TMMIN.
Penandatanganan nota kesepahaman yang turut disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan pejabat tinggi daerah ini dilaksanakan disela-sela acara kunjungan kerja Kemenko Perekonomian ke sejumlah proyek strategis Nasional di Kabupaten Batubara di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Keberhasilan INALUM menjadi pemasok lokal aluminium dengan spesifikasi khusus ini merupakan bentuk dukungan terhadap Pemerintah Indonesia dalam menekan angka impor bahan baku otomotif yang saat ini sedang menjadi perhatian utama.
INALUM sebagai satu-satunya Smelter aluminium di Indonesia bangga bisa menjadi pemasok aluminium yang akan digunakan untuk manufaktur produk TMMIN.
"Langkah ini adalah salah satu wujud INALUM sebagai induk holding industri pertambangan dalam melaksanakan mandat dari pemerintah Republik Indonesia untuk hilirisasi produk aluminium, salah satunya dengan mendorong peningkatan industri otomotif nasional melalui pemakaian produk aluminium yang kami produksi," ujar Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium.
Budi menambahkan bahwa INALUM memiliki prospek untuk memasok hingga 150 MT/bulan Foundry Alloy ke PT Pakoakunia (PAKO) yang merupakan perusahaan pemasok velg untuk pabrikan-pabrikan otomotif di Indonesia.
Angka ini ditargetkan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Dalam mengembangkan aluminium untuk bahan baku velg ini, INALUM bekerja sama dengan PAKO dan TMMIN sejak tahun 2017 yang lalu.
Kerjasama yang dilakukan meliputi area studi kelayakan; pengembangan spesifikasi material aluminium termasuk di dalamnya pengecekan komposisi unsur kimia, struktur metalurgi, hasil pengecoran ingot; evaluasi material (tingkat kekerasan, performa) hingga persiapan produksi massal. (bs)