mobilinanews (Jakarta) - Tidak banyak yang berubah pada diri pegokart Keanon Santoso setelah sekitar 9 bulan tidak jumpa. Ramah, responsif dan badannya ramping dengan postur lebih tinggi.
Pertemuan dengan pegokart dan pembalap Asian Formula Renault ini berlangsung pada Selasa (4/6/2019) malam di Jakarta. Keanon ditemani Yongliek Santoso, sang ayah.
Keanon baru sampai Jakarta pada Sabtu (1/6/2019) dari Jerman di mana baru ia memulai kuliah jurusan mesin di Paderborn University.
Ketika sampai ibukota, Keanon tidak ketemu dengan Menik Indah Susanti (sang mama) dan adik bungsunya Kealton Santoso yang justru tengah mengunjungi Kezia Santoso yang tengah menempuh pendidikan di Inggris.
Keanon bercerita tentang kehidupan barunya di Jerman. "Sebelum kuliah di Paderborn, sekitar 2 bulan saya mengikuti pendalaman bahasa Jerman di kota berbeda, atau sekitar 4 jam naik kereta dari yang sekarang," tuturnya.
Bahasa Jerman menjadi wajib dikuasai, karena semua pelajaran dan mata kuliah hanya menggunakan bahasa Jerman. Bahasa Inggris tidak laku di sini.
Dan baru di awal 2019 lalu, ia tercatat sebagai mahasiswa S1, yang akan ditempuhnya sekitar 4 tahun di negaranya pembalap F1 Sebastian Vettel itu.
Lalu bagaimana keseharian, makan dan lain-lain selama di Jerman?
"Ya, masak sendiri," jawab Keanon yang membuat mobilinanews kaget nyaris tak percaya.
Pasalnya, selama di Jakarta rumahnya kawasan Kelapa Gading, istilahnya dia tinggal ngomong semua segera tersedia.
"Belum tahu aja, saya suka masak om di Jakarta. Nah, ketika kuliah di Jerman, bisa masak cukup membantu karena hal itu harus saya lakukan tiap hari," tutur maskot TKM Racing itu.
Ya, setiap pagi putra kedua pasangan pengusaha Yongliek Santoso dan Menik itu menyiapkan breakfast, terdiri dari telor dadar, sepotong daging dan roti.
"Untuk siang, saya masak nasi. Lauknya sedapatnya aja, ayam sih yang paling mudah. Malamnya, biasanya bikin spaghetti," lanjut Keanon.
Dia bercerita, berbelanja beras, telor, daging, roti hingga mie di mini market Asia. "Biasanya naik bus, atau sepeda ke sana. Tapi apes om, sepeda saya hilang ketika saya tinggal balik Jakarta," lanjutnya.
Soal sepedanya yang raib di messnya itu, akan diceritakan Keanon pada artikel berikutnya. (bs)