mobilinanews (Shizuoka) – Kali pertama balapam sprint race di luar negeri, pembalap serbabisa Demas Agil meraih mencapaian yang membanggakan.
Membela Toyota Team Indonesia (TTI), Demas Agil berhasil menempati urutan 5 kelas Expert pada Toyota Gazoo Racing Festival 86/BRZ Race di Fuji Speedway, Shizuoka), Jepang, Minggu (15/12/2019) kemarin.
Demas, Toyota 86 dan gunung Fuji
Toh, Demas tetap menginjak bumi. “Sebaiknya memang tidak dibandingkan dengan balapan TTI sebelumnya di sini. Tiap balapan punya hal kesulitan masing-masing. Begitu pun saya. Saya tidak melihat itu sebagai patokan. Saya fokus pada diri sendiri,” ungkap Demas kepada mobilinanews di Fuji Speedway, usai balap.
Berikut kutipan dari Demas Agil :
“Dengan datang lebih awal ke Fuji Speedway, otomatis membantu, karena bisa melakukan latihan lebih banyak. Namun yang utama, dateng jauh-jauh, experience, pengalamanannya itu yang gak kebayar. Bisa balapan di sini, fight fengan pembalap jepang, dengan mobil Toyota 86, sirkuit panjang dan bersejarah seperti ini, mobilnya, ban-nya, udaranya, semua hal baru.
Support langsung Toyota Astra Motor dan TRD Indonesia
Pengalaman yang bagus juga dan mudah-mudahan ke depannya lebih baik lagi serta lebih baik lagi.
Handicap dan kendala pasti ada. Banyak banyak yang harus dipelajari. Ketika balapan di luar negeri dan ketemu yang jago jago seperti membuat mata kita melek, apalagi di Jepang, kiblatnya balapan Asia.
Mungkin kelas yang saya ikutin nggak dilihat kalau di Sentul. Tapi saya memilki pendapat, di atas langit masih ada langit. Begitu pun dengan kemampuan pembalapnya. Ke depannya saya tidak boleh cepat puas. Mungkin di Indonesia sudah bisa di depan–depan. Tapi di sini masih banyak yang bisa dikembangkan. Mudah-mudahan makin improve nyetir saya, ilmu balap saya.
Ya, di Toyota Gazoo Racing Festival, Fuji Speedway ini memang sprint race yang pertama. Dua tahun lalu ketuka dipercaya TTI ke Thailand, mengikuti Endurance Race 10, itu hal yang berbeda.
Dibecandain Toshio Obara dengan protes, protes...
Running aja, konstan. Safe the car, safe the tire, ini sprint race push push, push. Kalau lihat lawan-lawannya agresif, senggol-senggolan, dorong-dorongan sepertinya di sini udah biasa.
Benar, saya perlu 2-3 lap untuk ngebacaca situasi di sini. Karena saya memperhitungkan hal ini juga : Saya datang jauh-jauh ke sini, yang nememin banyak banget, yang support banyak banget, uangnya juga tidak sedikit, jangan sampai saya buat hal bodoh. Misalnya sampai nggak finish yang membuat mereka kecewa.
Oo begini mereka main, didorong-dorong, diadu aduin, oo oke kalau begitu. Baru deh saya tidak tinggal diam. Tapi tetap terukur dong.
Disupport sang kekasih yang menyusul ke Jepang
Usai balapan, atas pengalaman yang baru tersebut, Obara-san (Presiden Direktur TRD Indonesia) sempat bercanda sembari melibat ada bagian mobil Toyota 86 yang robek. “Protes, protes…” senyum Obara. Saya bilang enggak-enggak.
Mungkin di sini hal yang wajar di balap Super Car dan DTM senggol-senggolan, sudah hal biasa. Maka di Indonesia saya pikir enggak cuma regulasi, dan spec mobilnya, tapi secara mentalnya juga harus disiapkan. Kita ketinggalan jauh loh dengan di sini.
Saya memang belum pernah balapan di Malaysia. Tapi ama Jepang, kita ketinggalan jauh sekali. Kita harus develop semuana , dari orangnya (pembalap), teknik, mobil, hingga habitnya.
Pengalaman berharga di TGRF 2019
Agresif itu ciri khas pembalap di sini. Di trek lurus pun didorong-dorong 2 keluar, hingga sempat ada momen 2 roda mobil saya di rumput aja. Ketika didorong, saya lebih berusaha hindarin dulu. Tapi kok lama-lama kok makin berani, ya aduain aja kalau begini hehe.
Tapi frame saya, datang ke Toyota Gazoo Racing Festival ini harus kasih memori yang bagus, kasih penhalamanan yang menyenangkan. Melihat hal yang bagus dan baik. Alhamdulillah kalau dinilai baik. Melihatnya yang bagus hal positif, membuat lebih semangat lagi ke depan.
Terima kasih TTI, TRD dan support Toyota Astra Motor. Juga mobilinanews udah dateng ke sini. Juga saya yakin pengalaman balap di Fuji Speedway ini akan bermanfaat bagi saya ke depannya. (bs)