mobilinanews (Araba Saudi) - Berakhir sudah petualangan panjang Rally Dakar 2020 sejauh 7.500 km di gurun pasir Arab Saudi.
Pereli Spanyol, Carlos Sainz, merebut gelar ke-3-nya. Spanyol satunya, Fernando Alonso, juga tampil gagah dari urutan 113 menjadi 13 Besar kejuaraan umum.
Unggul 10 menit di garis start SS12 (terakhir) pada Jumat (17 Januari 2020) membuat Sainz hanya perlu bertahan, tak perlu menyerang dengan resiko tersendiri.
Meski mencapai finish SS12 di urutan 6, ia masih unggul di kejuaraan umum. Keunggulan waktunya masih tersisa 6 menit 21 detik atas juara 2019 Nasser Al-Attiyah yang menjadi juara SS12.
Legenda Dakar, Stephane Peterhansel, yang coba fight menggeser Al-Attiyah dari posisi runner up justru menyudahi SS terakhir di urutan 5 namun tetap berada di zona 3 Besar.
Ini sukses ketiga Sainz menjuarai Rally Dakar. Uniknya dengan tiga besutan berbeda, yakni VW (2010), Peugeot (2018), dan Mini (2020).
Sebelumnya, pria ramah yang April nanti berusia 58 tahun menjadi juara dunia WRC 1990 dan 1992 dengan besutan Toyota.
"Saya merasa sangat senang. Banyak perjuangan keras di balik sukses ini. Latihan, latihan, latihan, baik fisik maupun praktek di lapangan," ucap ayahanda pembalap F1 Carlos Sainz Jr itu.
Kalau Sainz masih ingin tarung musim depan, sebaliknya dengan joki Mini lainnya, Peterhansel. Pemegang 13 gelar Dakar itu justru sudah memikirkan pensiun.
Jadi atau tidak akan sangat bergantung kepada Andrea, sang istri sekaligus menjadi navigator setianya.
"Saya harus bicarakan hal ini dengan Andrea," kata Peterhansel yang pada Dakar kali ini tak didampingi sang istri.
Berpasanagan dengan Paulo Fiuza (Portugal), ini menjadi kendala tersendiri bagi pereli Prancis itu. Karena ini kali pertama ia gunakan komunikasi berbahasa Inggris di dalam kokpit dan belum terbiasa.
Al-Attiyah beda lagi. Kegagalan mempertahankan gelar tahun ini dianggap hanya faktor nasib karena membuat kesalahan yang tak perlu sebanyak 4 kali sepanjang lomba. Selain itu beberapa kerusakan mobil ikut jadi kendala.
"Saya incar juara, tapi dalam situasi kali ini menjadi runner up pun sudah sangat menyenangkan. Tahun depan saya akan kembali, dan meraih kemenangan," tegas pereli Qatar dengan besutan Toyota Hilux ini.
Masih seputar Toyota, pastinya sangat layak menyinggung performa perdana Alonso di Rally Dakar. Di SS terakhir ia finish ke-4, hasil terbaik dalam 12 SS. Itu membuatnya bercokol di peringkat 13 kejuaraan umum.
"Target awal hanya sekadar finish, tapi kami bisa berada di 13 Besar dari posisi start di klasifikasi ke-113. Saya happy di ajang ini karena Anda setiap hari mendapat tantangan dan pelajaran," ucap juara dunia F1 2005 dan 2006 itu. (rnp)