mobilinanews (Jakarta) – Sirkuit Sentul Internasional merupakan sarana yang tepat guna mengasah mental pebalap Indonesia. Mulai dari tipikal sirkuit hingga handicap yang terdapat di trek 3,965 meter ini, terbukti memberikan pembelajaran positif bagi pebalap lokal khususnya jika harus berlaga di luar.
“Seperti yang kita ketahui masih banyak yang harus diperbaiki dari Sirkuit Sentul, namun beberapa kekurangan Sentul inilah yang justru menjadi sarana pembelajaran yang positif sekaligus dapat menguji mental pebalap Indonesia,” ujar Jimmy Lukita di sela-sela malam Indonesia Touring Car Awards (ITCA) 2015 kepada mobilinanews.
Menurutnya sirkuit yang berdiri sejak 1993 yang rencananya akan direnovasi guna persiapan penyelenggaraan MotoGP 2017 ini memiliki karakter high speed corner sedangkan di sirkuit luar negeri khususnya di Asia banyak tikungan yang low speed. Kebiasaan karakter trek yang cenderung bisa ngebut justru membuat keberanian para pebalap yang berlaga di luar negri justru berani gas poll.
Namun demikian ujar penerima award The Most Motivation Person di ITCA 2015 ini, pebalap luar negeri sudah dibekali pelatihan balap dengan menggunakan piranti latihan teknologi tinggi seperti mesin simulasi balap, sehinga detail skill pebalap luar bisa lebih mapan. Namun soal nyali, pebalap Indonesia tiada tanding, pungkas ayah dari Gerhard Lukita.