mobilinanews (Jakarta) - Insiden demo para pengemudi taksi konvensional yang berbuntut anarkis pada Selasa (22/3) di sejumlah ruas jalan di ibukota dinilai akibat ketidak konsistenan Menhub Ignasius Jonan.
"Jonan bilang tidak perlu revisi UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan jalan raya. Lah bagaimana ini, soal transportasi online kan belum masuk di situ. Juga malah menuding Ahok. Ini Jonan tidak konsisten dan malah bikin gaduh," ujar Adian Napitupulu anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan di gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu (23/3).
Menurut aktivis 98 ini seperti soal izin transportasi online diungkap ke publik. "Buat apa? Itu cukup dibahas dan diselesaikan pada sidang kabinet terbatas. Kan Presiden sudah beberapa kali menteri jangan bikin gaduh. Ini Jonan malah bikin gaduh sehingga menyebabkan insiden yang kemarin terjadi di Jakarta itu," lanjut Adian.
Pemerintah lanjut Adian harus mampu mengatasi masalah ini secepatnya. Menteri terkait harus menenangkan masyarakat bukan malah sebaliknya bikin gaduh dengan pernyataan pernyataannya.
"Jangan cari populer. Emang Jonan kepingin jadi gubernur. Kalau nggak mampu bikin tenang ya lebih baik mundur;" ujar pria yang memang suka bicara ceplas ceplos ini.
Adian juga menunjuk contoh ada peraturan bersama 3 menteri menyangkut pembangunan rumah ibadah atau SKB tiga menteri.
“Nah, menyangkut transportasi online ini kan bisa juga dibuat begitu. Menhub, Menkeu, Dirjen Pajak Dan Kemeninfo bisa duduk bersama untuk segera membuat kesepakatan bersama. Kalau itu dilakukan pasti semua beres,” pungkas Adian.