mobilinanews (Phillip Island – Australia) - Ducati benar-benar kehilangan greget. Tanpa kehadiran Andrea Iannone, sejak balapan GP San Marino, tim Ducati bagai tampil tanpa gigi. Andrea Dovizioso yang diharap jadi pengisi poin konstruktor di seri XVI MotoGP di Phillip Island, bisa dibilang balap alakadarnya. Minggu (23/10) ini,
Pantas saja, di Phillip Island, tak banyak media beritakan kabar Ducati. Mungkin hanya mobilinanews yang masih mengulik Tim Merah yang seperti kehilangan darah. Entah apa yang membuat Ducati malah mempertahankan Dovizioso untuk musim depan.
Menilik prestasi Dovi, mestinya lebih baik. Karena, sebenarnya GP16 bukan motor kacangan. Buktinya, Iannone pernah jawara di sirkuit Red Bull Ring, saat GP Austria. Siapa pun mengakui top speed mesin V4 desmosedici terkencang di Kelas Para Raja.
Finish ke-4 di Phillip Island jelas nggak nunjukkin kualitas pembalap kelahiran 23 Maret 1986 itu. Soal doi disalip Rossi yang start dari grid ke-15, nggak usah dihitung, deh. Lha wong Dovi yang memulai lomba dari posisi ke-9 kalah kelas dari The Doctor. Tapi, yang nggak bisa diterima adalah, masih kalah dari Maverick Vinales dalam perebutan podium ketiga.
Toh, Dovi membandingkannya dengan kondisi tahun lalu.Ketika itu doi tampil memalukan di Phillip Island. “Menimbang hasilku tahun lalu, finish ke-4 sudah jauh lebih baik. Aku memang kecewa, karena sebenarnya berpeluang finish di podium. Tapi, aku juga sadar, aku mengambil terlalu resiko saat berduel dengan Maverick,” jujur joki yang sebenarnya sudah mencicipi RC213V dan YZR-M1 selama berkarier di MotoGP itu.
Nah, ini dia, ungkapan yang menunjukkan bahwa juara GP125 musim 2004 benar-benar nggak punya nyali di MotoGP. Lha wong cuma dia, pembalap yang pernah mencicipi podium musim ini, tapi belum pernah finish terdepan!
Yah…, semoga Iannone benar bisa tampil di Sepang, minggu (30/10) depan. Biar Ducati cepat punya gigi lagi. (Aries Susanto)