Mahasiswa London School of Public Relations Jakarta Ini Jawara Drifting di Sentul

Minggu, 04/12/2016 17:02 WIB

mobilinanews (Sentul) – Sttt...Jangan pikir akhir tahun tidak ada event balap. Buktinya, Pertamax Motorsport menggelar kejuaraan drifting di pelataran parkir sirkuit Sentul, Bogor, Sabtu (3/12).

Hasilnya? Luar biasa. Pesertanya membeludak. Salah satunya karena dahaga akan event drifting di tanah air. Peserta pun dibagi menjadi 3 kategori yakni Drif Star, Rookie dan Pro.

Muncul sebagai juara pertama kelas Pro adalah drifter international Adwitya Amandio. Yang kedua adalah Rio SB dan ketiga adalah Aziz.

Pada babak kualifikasi yang diikuti 24 pedrifer, Dio berhasil mengantongi 96,6 poin dan berada di peringkat kedua dalam 3 (tiga) run yang diberikan. Atas peringkat kualifikasi yang diperoleh, dia berhak mendapat bye pada babak tandem 32 besar.

Di babak 16 besar, Dio bertemu dengan Ricko yang sebelumnya menumpaskan perlawanan pedriter Intersport, Adi Indiarto. Menang atas Ricko, Dio bertemu dan berduel dengan M. Irdam di babak 8 besar.

 Di babak semifinal, Dio kembali bertemu dengan pedrifter M. Farhan dari tim GT Radial. Sebelumnya Dio juga bertemu dan berduel dengan M. Farhan pada semifinal AMF 2016 bulan lalu yang diungguli Dio.

Kali ini, lagi-lagi Dio menunjukan konsistensinya dalam 2 run yang berlangsung sangat ketat dan menegangkan. Tetapi akhirnya keputusan tim  juri menempatkan Dio untuk tampil dalam laga puncak.

Pedrifter andalan Intersport Troupe Team ini berhasil mengatasi perlawanan Rio SB dalam dua run di babak Final. Pada run pertama dan kedua, Dio dan Rio tampil sengit dan kompetitif.

Keduanya berhasil memberikan tontonan yang seru dan menghibur penonton yang memadati gelaran. Duel ini berakhir dengan keputusan juri yang membawa Dio ke puncak podium juara Pertamax Motorsport Drifting Championship 2016.

“Ya tetap senang, namanya menang. Mengingat saya menggunakan mobil yang sangat low horse power,” ujar Dio yang masih kuliah di London School of Public Relation (LSPR) Jakarta itu.

“Bisa dibilang, saya memakai mesin yang minoritas. Karena yang lain rata-rata pakai 6 silinder. Sedangkan saya mencoba balik mempertahamkan mesin 4 silinder,” lanjut Dio yang menggeber Nissan Cefiro SR20DET bermesin 2.0 cc 4 silinder.

Pada kesempatan ini, Dio menyampaikan apresiasi kepada LSPR dan ibu Prita selaku founder LSPR yang begitu memberi keleluasaan untuk mengembangkan prestasinya hingga ke ajang international.

“Mungkin tidak ada perguruan tinggi yang begitu mendukung mahasiswanya bisa mengembangkan potensinya di cabang balap, seperti LSPR. Salam hormat untuk ibu Prita,” ujar Dio yang ambil jurusan komunikasi. (budsan)   

 

TERKINI
Bagoes Hermanto Terima Penghargaan Porsche Motorsport Night of Champions di Shanghai, China Suzuki Address 125 2024: Merangkai Unsur Khas Motor Matic Klasik dan Modern dengan Elegan Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo GT Radial Dukung Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi di Harapan Indah Bekasi Esok