Ternyata, Musprov IMI Jawa Barat Tidak Demokratis : Frans Tanujaya Ungkap Adanya Benang Kusut

Rabu, 07/12/2016 00:00 WIB

mobilinanews (Bandung) - Baru saja disinyalir sebagai Pengprov IMI paling demokratis menggelar rencana Musprov, mendapat respon sebaliknya. Justru banyak pelanggaran dan kecurangan dilakukan pihak IMI Jabar menjelang Musprov untuk memilih ketua barunya.

Menurut Frans Tanujaya, yang merupakan ketua tim sukses (timses) dari bakal calon (balon) Fachrul Sarman, banyak indikasi pelanggaran. Semisal, “Dari jumlah klub yang berhak memilih, hanya diketahui calon petahana. Hasil pleno tentang jadwal Musprov tidak disosialisasi ke klub. Dan, tidak ada perwakilan klub dari para bakal calon di steering committe dan tim penjaringan. Ini curang dan tidak fair,” ujar Frans.

Duh…, banyak, ya?! Saking banyaknya indikasi kecurangan, akhirnya diadakan pertemuan mediasi dengan PP IMI dan perwakilan para balon di Hotel Aryaduta Bandung, Minggu (4/12). Mediasi molor hingga tengah malam, karena menunggu ketua IMI Jabar Rio Teguh Pribadi yang sangat terlambat datang.

Dalam mediasi tersebut, hadir Sutarto sebagai Kabid Organisasi PP IMI, Donny B Prihandana dan Nasrul Fuad. Juga hadir H. Fachrul Sarman ditemani timsesnya, Freddy Soemitro dan Frans Tanujaya. Lalu timses Daniel Muttaqien diwakili Deden Ganda Saputra dan petahana sekaligus ketum Pengprov IMI Jabar Rio Teguh. Juga hadi di mediasi, Direktur Intelpam Polda Jabar, Kombes Rudi.

Dari hasil pertemuan ini, terungkap beberapa fakta kesalahan prosedural yang patut diduga adalah kesengajaan penyelenggara Musprov IMI Jabar. Antara lain, penjaringan balon ketua tidak sesuai AD/ART. Yaitu, seharusnya pada saat Rakerprov pada Maret 2016 lalu.

Selanjutnya, hasil rapat pleno pengurus Pengprov IMI Jabar tentang Musprov, tidak disampaikan secara tertulis, lengkap dan jelas kepada klub-klub maupun para balon yang akan maju jauh hari sebelumnya.

“Pengprov IMI Jabar secara sepihak menetapkan 27 Desember 2016 sebagai jadwal Musprov. Padahal belum mendapat persetujuan berupa SK PP IMI. Juga secara sepihak telah memutuskan jumlah klub yang boleh ikut Musprov meski belum diverifikasi PP IMI,” ungkap Frans.

Kemudian, klub dan balon selain petahana, belum dapat informasi dari Pengprov dan PP IMI jumlah klub yang boleh ikut Musprov. Balon lain pun tidak tau persyaratan untuk bisa ikuti pencalonan. Hal ini dianggap disengaja, yang hanya menguntungkan petahana.

Dari hasil mediasi tersebut, Sutarto dan pengurus senior PP IMI lainnya berjanji akan menyelesaikan kekisruhan ini pada rapat pleno PP IMI hari Rabu, 7 Desember 2016.

Semoga benang kusutnya bisa segera terurai deh. (budsan)

TERKINI
Tips Merawat Sistem Rem untuk Meningkatkan Keselamatan dan Daya Tahan Mobil Anda Honda Jazz RS CVT, Solusi Mobil Hatchback Terbaik dengan Kinerja Tangguh Tanpa Meninggalkan Gaya Soal Insentif Mobil Hybrid, Jokowi Mengaku Masih Melakukan Kajian Mendalam Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia