Sabtu, 10/12/2016 20:33 WIB
mobilinanews (Tasikmalaya) - Lebih mengerti seluk beluk sirkuit adalah salah satu keuntungan yang dimiliki pembalap tuan rumah dalam sebuah kejuaraan. Hal ini pun berlaku buat pembalap asal Tasikmalaya yang turun di final balapan satu merk, seri 3 Yamaha Cup Race (YCR) 2016 di sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya.
Salah satu pembalap yang punya keuntungan itu adalah Erwin Ridwansyah. Dia bernaung di tim Yamaha Mandiri Bien Racing WHK 33 FDR RSS 22. Erwin asli putra daerah Tasikmalaya. Ia memiliki jam terbang tinggi dibanding pembalap lainnya di sirkuit Bukit Peusar.
Aksi si `Jalok’ alias jagoan lokal, Erwin paling ditungu. Dan ia mengaku telah memiliki bekal yang cukup untuk final YCR 2016 ini. "Saya telah belajar banyak di sirkuit ini. Dan, saya harusnya bisa mengusai sirkuit, dibanding pembalap lainnya,” tegasnya.
Terbukti, Erwin yang berjibaku di Motoprix 2016 region II (Jawa) kelas pemula mampu memberikan hasil baik saat QTT. Dirinya bercokol di pole position kelas YCR 2 dengan torehan waktu 1 menit 1,783 detik di sirkuit sepanjang 1.266 meter itu.
Hasil Lengkap Seri 3 Yamaha Cup Race 2016, Tasikmalaya dan Juara Umum
Aldy Satya Mahendra : Adik Kandung Murid Valentino Rossi, Yang Mau Mendunia Kayak Galang Hendra
Mau All Out di Final Yamaha Cup Race 2016, Banyak Pembalap Kelas YCR1 Malah Tidak Finish
Namun, sebagai tuan rumah, tentunya Erwin juga punya tekanan mental. Penikmat balap di sirkuit Bukit Peusar pasti ingin melihatnya di podium tertinggi. "Intinya besok bermain tenang dan fokus. Pada saat QTT tadi saya mencoba tetap tenang dan ikuti irama balap. Hasilnya saya bisa pole position," ujarnya usai QTT.
Apalagi Erwin tidak bertarung sendiri. Maksudnya, doi punya mentor yang cukup pengalaman. Erwin adalah anak didik pembalap Yamaha Racing Indonesia, Rey Ratukore. Dari situlah Erwin memiliki ambisi untuk mengangkat tropi kemenangan di atas podium tertinggi.