Panduan Utama Memilih Mobil : Eksterior Eye Catching, dan Interior Manjakan 5 Indera

Jum'at, 16/12/2016 15:10 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Memahami nilai plus sebuah mobil tidak sekadar melihat dari model baru, atau tidak. Banyak hal yang harus dipahami. Khususnya dari sudut estetika, bentuk desain dan juga interior.

Dari penjelasan pakar desain kendaraan di Indonesia Dr. Yannes Martinus, hal pertama yang harus jadi perhatian dalam menilai sebuah kendaraan adalah bentuk luar alias eksteriornya. Harus menarik hati.

"Dia harus memberikan kesan modern dan mewah. Sehingga dapat menjadi sebuah bentuk yang eye catching. Pokoknya orang harus dibuat menoleh. Begitu dilihat orang langsung bilang, wih keren nih! Walaupun dia tidak bisa menterjemahkannya," tutur Dr, Yannes, Rabu (14/12) di Ancol, Jakarta.

Saat dianalogikan, bentuk mobil itu menurutnya bisa dilihat seperti manusia, grill itu bagian wajah, dan tubuhnya adalah bodi tampak samping.

"Pertama orang lihat wajah dulu. Tampak depan, tapi jangan benar-benar dari depan langsung. Cenderung agak miring diagonal sedikit. Cakep tidaknya akan terlihat, kalau dilihat dari sudut tersebut," lanjut Dr. Yannes yang merupakan salah satu anggota tim Mobil Listrik Nasional.

Masih menurut Dr. Yannes, mobil-mobil Eropa menangnya dari sudut ini. Tapi kalau angle sedikit jongkok, maka agak aneh proporsinya. Adanya dimensi dan jarak, otomatis menciptakan perspektif yang membuat distorsi visual.

Dicontohkan Kia Sportage yang desainnya booming sejak ditangani Peter Schreyer. “Mobil ini, kalau dilihat dari samping, agak aneh. Kacanya terkesan tipis banget. Tapi, begitu kita lihat berdiri langsung beda, eye catching, meski kita gak bisa jelasin langsung. Estetika susah dijelaskan secara visual. Tapi prefensinya di tiap otak manusia ada. Ada impresi, yang diingat terus," jelasnya.

Hal kedua dijelaskan oleh Dr Yannes adalah sisi interior. Penting untuk merasa betah berlama-lama dalam sebuah mobil, karena aktivitas pengendara lebih banyak di dalam, bukan di luar.

"Begitu di dalam, mata kita langsung melototi dashboard sambil duduk. Coba lihat produk LCGC, begitu kita duduk, rasanya datar, kan? Karena harus speck-down, untuk kejar murah. Kalau gak, ya gak murah, dong?! Akhirnya ada yang harus dikorbankan, visual kenyamanan berkurang. Tunggu aja pas kita duduk lebih dari dua jam, baru deh terasa pegel semua badan," ucapnya berkelakar.

"Tapi visual harus tetap looking good, karena saat jalan mata kita ke jalan depan dan dashboard. Jadi kalau ini diolah dengan bagus, visualnya masih kena,” lanjutnya.

Simpulannya, menilai mobil bagus dari sudut interior adalah bisa memanjakan 5 indera manusia. Pertama saat duduk di dalam suhu mobil terasa menyegarkan. Kedua, visual harus kelihatan enak. Ketiga, kualitas audionya bagus, ini kaitannya dengan indra pendengaran. Keempat, begitu kita menyandar dan duduk, tidak terasa kasar di jok. Begitu juga saat tangan bersandar di doortrim tidak terasa materialnya keras. 

"Nyaman itu tak perlu mahal. Karena kalau bicara harga itu urusannya dengan daya beli. Orang berduit bisa beli apapun. Artinya, keren itu tidak selalu soal mahal. Yang penting, bagaimana mobil pilihan kita bisa memanjakan kelima indra kita," pungkas pria yang juga selalu ditunjuk menjadi juri dari sebuah ajang penghargaan mobil terbaik bergengsi di Tanah Air.

Kalau sudah berpasangan, ajak pasangan agar inderanya sejalan. Selamat memilih pasangan, eh…, mobil baru! (Zie)

TERKINI
Ribuan Peserta Balap Antusias Ramaikan HIDRONE2 HOGERS Indonesia F1 2024: Adrian Newey Sudah "Nyangkut" di Ferrari, Begini Komentar Lewis Hamilton dan Petinggi Red Bull Racing BFGoodrich dan Rawtyperiot Luncurkan Kolaborasi High-Performance Fashion F1 2024 Emilia Romagna: Menuju Sesi Kualifikasi, Charles Leclerc lebih Khwatirkan Angin Daripada Verstappen