Regulasi Kejurnas Sport 250cc Kelar : Spek Mesin Modifikasi dan Single Tire

Rabu, 18/01/2017 11:12 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Tuntas sudah. Kejurnas balap motor kelas Sport 250cc sudah punya pegangan. Akhirnya, PP IMI sudah menetapkan aturan teknis untuk kejurnas kelas seperempat liter. Aturan ini hasil gabungan semua masukan dari agen pemegang merk (APM), dan tim serta situasi yang telah berjalan.

Dipertegas Bambang Gunardi, apa yang sudah ditetapkan PP IMI, ini adalah regulasi kejuaraan nasional balap motor kelas Sport 250cc Indonesia. “Tidak ada istilah mengadopsi atau mengikuti aturan kejuaraan Asia, atau manapun. Ini hasil mempertimbangkan semua kondisi di Indonesia. Sudah ada masukan dari APM dan tim yang selama ini ikut kejurnas kelas Sport 250cc. tutur Bambang, yang juga pemilik IndoSpeed Indonesia, penyelenggara kejurnas IndoSpeed Race Series (IRS).

Bahkan, demi memperkuat landasan regulasi yang memuaskan semua pihak, dan mengacu ke perkembangan balap nasional, IndoSpeed Indonesia meminta Benny Djatiutomo, sebagai technical advisor kejurnas kelas Sport 250cc. Benny adalah mekanik balap senior. Doi pernah punya tim balap, dan jadi manajer tim balap.

Benny Djati dianggap paling fair sebagai penasehat teknis soal regulasi. “Saya mau menerima tugas ini. Karena, sejauh ini, saya tidak berkecimpung atau terhubung dengan tim manapun. Tapi, jika suatu hari saya harus terlibat dengan salah satu tim atau merk, saya akan mengundurkan diri dari posisi technical advisor,” ungkapnya.

Komisi teknik PP IMI pimpinan Raymond Gunawan bikin regulasi yang seimbang mengakomodir pabrikan, tim dan sponsor di kelas sport 250cc. Regulasi mesin tidak standar pabrikan. Misal, kem boleh ganti, tapi kepala silinder cuma dimodifikasi.

Di ruang bakar, piston dan ring boleh boleh ganti dengan after-market. Tapi, setang seher alias connecting rod dan pinnya harus estede alias standar pabrik.

Girboks dan transmisi, lebih longgar. Boleh memodifikasi rasio girboks. Termasuk boleh ganti seperangkat rumah kopling dan kampasnya. “Boleh pakai quick-shifter, tapi tidak boleh pakai slippery clutch yang digunakan di kejuaraan Asia,” tegas Raymond.

Aturan terlonggar ada di penyuplai bahan bakar dan pengapian. PP IMI dan promotor IRS hanya mematok ukuran diameter venturi throttle body (TB). Untuk mesin 2 silinder, diameter venturi TB maksimal 32 mm, dengan 2 injektor tiap TB. Tiap mekanik dipersilakan mengatur bentuk dan ukuran boks filter udara dan jalurnya (air funnel).

Di sektor pengapian, monggo adu ilmu seting dan teknologi. ECU, koil, busi dan kabel-kabel boleh pakai produk after-market yang dianggap terbaik. “Bagian ini yang memberi pelajaran buat para mekanik Indonesia untuk menseting ECU,” bilang Benny Djati.

Untuk sasis, rangka harus standar dengan modifikasi di bagian sub-frame. Suspensi depan pakai bodi standar dengan modifikasi bagian per dan valve-nya. Kalau suspensi belakang, boleh ganti after-market.

Yang menarik, demi ongkos murah, regulasi menetapkan pemakaian velg standar. Jadi, tidak boleh memakai pelek khusus racing. Dan, untuk memangkas perbedaan, panitia dan PP IMI menetapkan single tire, alias ban tunggal. Seluruh peserta kejurnas Kelas Sport 250cc akan menggunakan ban Dunlop tipe Sportmax Alpha GP. Ukurannya, depan 110/70-17, belakangnya 150/60-17. “Peserta membeli ban ini pada panitia lomba. Ban sudah tersedia mulai Maret 2017,” tuntas Bambang Gunardi.

Masuk akal. Mari jalankan. (Aries Susanto)

TERKINI
PEVS 2024 : Motor Listrik Gesits untuk Semua, Cicilan Ringan dan Nggak Pake Uang Muka PEVS 2024: Keeway EV Hadirkan 5 Model Terbaru dengan Subsidi Besar, Awas Jangan Sampai Lolos Perluas Jaringan Pasar, Chery Akhirnya Resmi Buka Dealer di Karawang Jawa Barat GAC Aion V Generasi ke-2 Siap Tampil di Indonesia, Terlihat Macho dan Semakin Canggih