Kenali Lebih Jauh Kelebihan Sistem Penggerak Roda Depan Mitsubishi Xpander

Jum'at, 18/08/2017 13:24 WIB

mobilinanews (Tangerang) – Bertempat di booth Mitsubishi di GIIAS 2017, Senin (14/8), PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengajak media untuk berdiskusi mengenai sisi teknikal kendaraan baru mereka Mitsubishi Xpander

Hadir sebagai pembicara dari pihak PT MMKSI yaitu Boediarto selaku Head of Technical Service Department PT MMKSI dan Irwan Syah Siregar selaku Section Head PT MMKSI.

Dalam kesempatan tersebut, Boediarto membuka dengan wacana mengenai sistem penggerak roda depan yang dianut oleh Mitsubishi Xpander

“Hal yang utama perlu dipahami dari sisi teknikal adalah sistem penggerak roda depan membuat jumlah komponen yang digunakan jadi lebih simpel juga membuat sistem transmisi bisa jadi satu kesatuan dengan mesin. Intinya sistem penggerak roda depan lebih ringkas karena tidak ada lagi propeller shaft, sehingga ruang kolong kendaraan bisa dimaksimalkan untuk membuat desain kabin penumpang jadi lebih lega,” terang Boediarto.   

Lebih jauh ia menambahkan, “Anda bisa menyimak di dunia secara umum mobil berorientasi kenyamanan penumpang dikembangkan dengan menggunakan sistem penggerak roda depan. Sementara mobil berpenggerak roda belakang umumnya dikembangkan dari mobil komersial misalnya di produk kami juga ada produk seperti itu yaitu L300 yang bisa dipakai untuk dua alam yaitu bisa untuk kebutuhan mengangkut barang ataupun bisa juga untuk pengangkut orang karena juga banyak dipakai perusahaan travel."

Lagi pula berapa persen kebutuhan pengendaraan digunakan di tanjakan ekstrim? Toh, Mitsubishi Xpander juga mampu melewati medan-medan seperti itu asal bisa mengambil ancang-ancang yang baik.

Penggunaan dan kelebihan mobil keluarga berpenggerak roda depan juga menurutnya sudah terbukti bisa digunakan di pedesaan seiringi meningkatnya populasi mobil penumpang berpenggerak roda depan di tanah air. 

Dalam diskusi kali ini juga terungkap jika mobil berpengerak roda depan juga bisa lebih mudah keluar saat kejeblos di got, karena traksi ada di roda depan. Sepanjang saat setir masih bisa digerakkan dan  dinding ban masih bisa menempel di dinding got maka posisi roda yang kejeblos bisa dapat keluar, sementara jika hal ini terjadi pada mobil berpenggerak roda depan mesti didorong karena traksinya di roda belakang. 

Terkait sistem penggerak roda belakang, di atas konsumsi BBM juga diklaim lebih irit karena penggunaan komponen lebih sedikit dan notabene lebih ringan sehingga secara teknis beban yang diterima mesin lebih sedikit. 

“Dari segi dimensi hal ini juga berimbas pada pengembangan desain kabin yang lebih lapang bahkan bisa mendekati dimensi mid MPV dari kompetitor,” imbuh Boediarto. 

Mengenai kekhawatiran mengenai radius putar Mitsubishi Xpander juga terungkap melalui diskusi ini, dimana radius putar Mitsubishi Xpander hanya 5,2 meter yang dimungkinkan dengan sudut gerak roda yang lebih “patah”. 

Pun demikian juga kekhawatiran pada gejala understeer maupun oversteer pun bisa diredam secara maksimal melalui aplikasi teknologi Active Stability Control (ASC). 

Mitsubishi Xpander sendiri berhasil menjadi magnet pemikat di pameran GIIAS 2017. Hal ini terbukti dengan serapan SPK yang diterimanya. Hingga Senin (14/8), Mitsubishi Xpander setidaknya telah menuai 1.674 SPK atau kalau dirata-ratakan sekitar 418 unit per hari di GIIAS 2017. 

Penasaran? Ke GIIAS 2017 yuk… (Derry Journey)

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag