Sabtu, 09/09/2017 15:26 WIB
mobilinanews (Purwokerto) - Pada sesi briefing dengan peserta kejurnas GT Radial Auto Gymkhana seri 4 di sirkuit GOR Satria Purwokerto, Sabtu (9/9), Tjahyadi Gunawan selaku promotor meminta masukan.
"Tujuannya, untuk perbaikan agar kejuaraan auto gymkhana bisa lebih baik lagi. Nah, saya minta peserta dan tim memasukkan usulan, biar bisa saya sampaikan ke IMI Pusat dibawa Rakernas IMI akhir tahun ini," ujar mas Gun, sapaan karibnya.
Pernyataan bos Genta Auto Sport selaku promotor nasional penyelenggara Kejurnas GT Radial Auto Gymkhana tahun 2017 mendapat sambutan beragam.
"Saya masih belum bisa menemukan apa yang harus diperbaiki. Saya baik regulasi maupun kelas yang dilombakan selama ini sudah bagus," ujar Wie Wie Rianto, tunner senior.
Lifetime Achievement Untuk Mas Gun, Anna Gunawan : Papikoo Di Surga Pasti Senang
Peslalom Toyota Ini Ikuti Himbauan Pemerintah untuk Di Rumah Aja!
Haridarma Manoppo : Gue Kan Mau Menjadi Juara di Sirkuit Lagi
Namun bos Toyota Team Indonesia (TTI) Memet Djumhana memandang balapan auto gymkhana harus lebih bergengsi.
"Caranya, membuat balapan slalom harus berkelas. Sehingga secara image juga dapat. Maka untuk seri ini, TTI membawa Toyota Supra untuk zero car. Tujuannya menaikkan gengsi," ungkap Memet.
Hanya saja, obsesi Memet ini bisa melahirkan pro dan kontra. Di satu sisi dengan menaikkan gengsi olahraga slalom, menjadi segmented dengan tampilan mobil-mobil wah. Di sisi lain, olahraga ini juga perlu massa datang.
Apakah kelas pikup yang terkesan menurunkan prestise harus dihapus?
"Kalau soal itu, kita bisa bahas secara tersendiri dan detil. Yang jelas slalom ini olahraga hobi, harus dibikin menarik secara tampilan dan bisa sebagai entertainment," urai Memet yang lama di bagian marketing dan public relation Toyota Astra Motor.
Ini kelebihan Genta Auto Sport, yang selalu melibatkan pebalap untuk memberikan masukan terkait regulasi.(budsan)
Keyword : Genta Autosport Tjahyadi Gunawan Memet Djumhana