Selasa, 17/10/2017 10:52 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Di mata Rifat Sungkar, maestro Reli Indonesia dan Direktur Rifat Drive Labs, mengendara mobil harus nyaman. Terlebih mengarungi kemacetan di Jakarta.
"Kenapa saya bilang perlu kenyamanan, karena kalau hati dan suasana nyaman, maka akan mudah melakukan pekerjaan selanjutnya," ujar Rifat kepada mobilinanews.
Masalahnya, banyak pengendara mobil di Jakarta yang akhirnya tidak merasa nyaman karena pilihan mobil yang kurang tepat. Misalnya lebih pilih mobil bertransmisi manual ketimbang otomatis.
Memang tidak ada kewajiban harus memakai mobil matik. Tapi demi menghindari stres tingkat dewa, Rifat menyarankan sebaiknya pilih mobil bertransmisi otomatis.
Rifat Sungkar Pilih Bintang "Bocah Ajaib" Barlean Menjadi Penerusnya, Mitsubishi Xpander AP4 Keramat Siap "Diwariskan"
Rifat Sungkar Perally Indonesia Pertama Juara APRC, Sebut Haji Tinton Soeprapto Orang Paling Berjasa
Bukber Komunitas Pembalap 3 Djaman Di The Balai Sarwono Jakarta Selatan Berlangsung Guyup, Sempat Diganggu Hujan
"Kalau Anda stres karena kemacetan di Jakarta, akan mengalami kerugian sendiri. Akibatnya, urusan pekerjaan menjadi tidak maksimal," ungkap pria yang menjabat Direktur Reli dan Sprint Rally IMI Pusat itu.
Kalau ada anggapan mobil dengan transmisi otomatis kalau bermasalah bisa mendadak mogok dan gak bisa didorong, menurut Rifat hal itu juga bisa terjadi pada mobil manual.
"Kalau soal mogok dan tidak bisa didorong, itu bisa berlaku sama dengan mobil manual. Tapi, jangan kuatir, sekarang ini semua Agen Pemegang Merek telah menyiapkan after sales yang memadai, dari suku cadang pengganti yang mudah didapatkan hingga montir yang siap membantu 24 jam," terang ayah 2 anak ini.
Maka itu, Rifat juga memilih mobil bertransmisi otomatis untuk kendaraan hariannya.
"So sudah pasti pakai matik. Baru kalau main reli atau speed offroad pakai mobil manual coy, guna memacu adrenalin," pungkas Rifat dengan senyum khasnya. (budsan)
Keyword : Rifat Sungkar maestro reli mobil matik