F2 2018 : Sean Gelael ke Prema Team, Kejar Super Licence F1

Selasa, 26/12/2017 18:25 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Langkah besar telah dilakukan Sean Gelael di tahun ini. Yakni 4 kali ia menjajal mobil F1 yang dilakukan pada sesi free practice di sirkuit jalan raya Marina Bay Singapura, sirkuit Sepang Malaysia, Austin USA dan Hongaria.

Tak hanya itu, 3 kali pula ia seolah menjadi pembalap F1 dengan berlatih dengan mobil F1 seharian penuh.

Terakhir, pembalap 21 tahun ini melakoninya di sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Selasa, 22 November lalu. 

Perolehan waktunya pun membuat Franz Tost, team principal Toro Rosso yang hadir langsung di Abu Dhabi mengangguk puas. Target waktu yang dicanangkan bisaa ditembus Sean. 

Putra pasangan mantan pereli Ricardo Gelael dan artis Rini S Bono pada latihan terakhir musim 2017 mampu mencetak waktu terbaik 1 menit 41,428 detik. Sedang yang ditargetkan tim 1 menit 41,9 detik dengan ban hypersoft.

"Meski test dengan mobil F1 sangat penting, namun Sean sempat menolak karena merasa belum siap. Saya hanya menyampaikan, terkadang kesempatan itu tidak datang 2 dalam hidup dan Sean akhirnya setuju," ujar Ricardo Gelael sang ayah kepada mobilinanews.

Kadok --sapaan karibnya -- menuturkan, bisa menjajal mobil F1 bahkan mengikuti free practice yang sesinya berbarengan dengan pembalap sekelas Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel, dibutuhkan mental yang kuat.

Dan Sean telah menunjukkan itu dengan baik. Sean bisa mencetak waktu tidak mengecewakan dan tidak mengalami accident, itu credit point tersendiri.

"F2 dan F1 itu sangat berbeda. Kalau di F2 hanya menghadapi 2 orang, di F1 ada 7 orang dari ahli ban hingga suspensi yang menyidang Sean usai latihan dan testing," terang Kadok lagi.

Kenapa test mobil F1 ini menjadi penting, karena seperti pemanasan sebelum ke ajang balap jet darat yang sebenarnya.

 Logikanya, kalau dianggap tidak mampu nyopirin F1, tentu pemilik mobil Toro Rosso juga tidak bakal mengizinkan. Resiko besar dan mahal jika terjadi insiden kecelakaan atau tabrakan. Meski ikut test F1 juga membayar seperti diakui Kadok.

Sama halnya ketika  Prema Team yang merupakan tim terbaik di F2 mau menerima Sean bergabung untuk musim depan.

Sebagai tim juara selama 3 tahun berturut-turut di ajang F1 junior itu tentu tidak berani mempertaruhkan reputasinya kalau Sean dilihat tidak memiliki potensi untuk bisa berkembang. Apalagi para juara F2 dari Prema Team mendapat promosi ke F1 sesuai jalurnya.

"Tidak ada yang instant. Sean baru 2 tahun di F2. Bos Prema Team melihat Sean melakukan progress dan yakin bisa memolesnya. Salah satunya soal konsistensi," terang Kadok. 

Maka itu, jika hasil sentuhan Prema Team bisa mengantar Sean ke posisi 4-5 overall di F2 tahun depan yang berarti berhak menyandang Super Lisence, jalan ke F1 terbuka lebar.

Artinya, selangkah lagi Sean berpeluang bisa berkiprah ke ajang balap jet darat itu. Tiga tahun rasanya waktu yang cukup untuk menempa diri. (budsan)

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag