Layanan Purna Jual Ford di Indonesia Dikeluhkan Konsumen

Jum'at, 08/05/2015 10:39 WIB

mobilinanews.com (Jakarta) - Hari Senin 4 Mei 2015, redaksi mobilinanews mendapat email dari mantan General Manager APM Yamaha Indonesia dan Direktur Roda Dua APM Suzuki Indonesia Paulus S. Firmanto. Isinya, “... Ngga sangka pelayanan after sales service Ford jelek banget.”

Keluhan Paulus itu, seperti yang tertulis pada email, cukup membuat prihatin. Pasalnya, tidak mendapat respon seperti layaknya. Bahkan ada kesan tidak seragamnya pelayanan standar dari sebuah perusahaan otomotif asal Amerika itu.

Berikut isi email itu selengkapnya...

Dear Ford Indonesia..

Saya pengguna Ford Fiesta 1.5, saya service di Ford BSD (karena rumah saya di BSD), tapi tidak dilayani dengan baik.

Saya servis 8000 km dan ada klaim beberapa bagian, tapi mereka sepertinya tidak mau menanggapi dan cuma mention bahwa saya harus bayar jasa.

It's OK for me, tapi saya kecewa dengan respon mereka terhadap klaim saya, justru fokus ke biaya servisnya, jadi saya tarik.

Akhirnya saya bawa ke dealer tempat saya beli di Ford Nusantara Bekasi. Good Building, but I'm amaze that they served customer very bad, ngga ada Queuing System (sistem antri), dan juga Service Advisor-nya cuma satu di pagi hari (padahal sudah jam 08.32 WIB).

Surprised sekali saya dengan pelayanan tersebut, dan jika sebelumnya di Ford BSD saya diinfokan harus bayar sekitar Rp 1,8 juta, ternyata disini cuma suruh bayar spare parts sekitar 700 ribu (rupiah).

Saya sudah pernah tulis keluhan via http://nusantara-ford.com/  tapi tidak pernah ada tanggapan. Akhirnya saya pasrah aja.

Tentang keluhan Paulus menyangkut Ford Fiesta-nya itu, coba mobilinanews sampaikan kepada pihak PT Ford Motor Indonesia.  “Kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini. Sudah saya sampaikan kepada kepada pihak terkait dan akan kami tindak lanjuti,” ujar Lea Kartika Indra selaku Communications Director.

Benar juga,  Paulus memberi tahu,  PT FMI merespon laporan itu pada Rabu 6 Mei 2015.

Ada telpon dari pihak perwakilan manajemen pusat dari jaringan dealer Ford Nusantara. Intinya, meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, dan bersedia melakukan janji perbaikan sesuai kesepakatan waktu kedua belah pihak.

“Dari semua merek mobil yang saya pernah pakai Toyota, Honda, Peugeot dan Daihatsu, ini pelayanan servis terburuk. Sekarang saya sifatnya bukan komplen lagi. Tapi masukan saja bagi Ford untuk bersaing tidak cukup punya produk yang baik, tapi juga harus punya SDM dan sistem pelayanan yang baik juga. Kalau levelnya sampai tidak merespon keluhan berarti kondisinya sudah berat banget dan seperti gunung es,” imbuh Paulus.

Saya rasa mereka akan cukup sulit mengadapi ancaman kompetisi yang begitu ketat. Kompetisi yang akan menghukum brand itu sendiri. Bagi saya kalau mobil ini merepotkan tinggal saya jual, selesai,” pungkas pria ramah yang kini beralih profesi sebagai pengusaha dan pemilik waralaba kuliner De Lekker, penulis buku dan beberapa bidang bisnis lain.

TERKINI
Hampir 100 Peserta Ikut Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang Dukung Pelari Perempuan, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta Intip Cara Kartini Zaman Now Belajar Naik Motor yang Aman Bareng Honda MotoGP Spanyol 2024 : Federal Oil Apresiasi Podium Marc Marquez, Pembuktian Bersama Gresini Racing