Mazda "Be Alive" Pencitraan Dari Astrid Wijana

Kamis, 14/05/2015 12:35 WIB

Mobilinanews.com, (Jakarta) – Saat diundang ke markas besar PT Mazda Motor Indonesia (MMI) di bilangan jalan Jend. Sudirman, Jakarta (13/5/),  Astrid Ariani Wijana selaku Senior Marketing Manager MMI, banyak  bertutur mengenai positioning brand Mazda di Indonesia.

Mobilinanews : Bagaimana MMI memposisikan mereknya di Indonesia ditengah persaingan yang ketat?

“Mazda tidak bermain di ceruk yang sama dengan brand-brand lainnya. Ketika APM (Agen Pemegang Merek) lain mengedepankan hal-hal yang  berbau teknis, kami justru memilih strategi komunikasi penggunaan idiom-idiom yang “out of the box”, salah satunya penerapan Mazda sebagai bagian dari gaya hidup.”

Mobilinanews : Apakah principal Mazda juga mengedepankan strategi yang sama?

“MMI menjadi trendsetter konsep lifestyle dan bisa dikatakan yang perdana (global) dibandingkan principal kami. Ide tersebut tercurah pada keterlibatan Mazda pada ajang fashion seperti Jakarta Fashion Week yang rutin kami lakukan tiap tahunnya. Area ini belum jadi area yang digarap secara optimal oleh merek lainnya”

Mobilinanews : Apa arti sebenarnya dari Be Alive?

“Kami ingin gariskan Mazda jadi salah satu bagian yang kental dengan emosional para penggunanya, seperti yang tertanam pada tagline “Be Alive” yang kami usung. Semua terlepas dari aspek fungsional, tapi aspek pencintraan brand yang menggambarkan personifikasi penggunanya. At the end of the day Mazda become “ Essential of Lifestyle”. Memiliki mobil jadi sebuah perpanjangan dari kebebasan dan ekspresi, bukan semata sebagai alat transportasi.

Mobilinanews : Bagaimana komennya tentang “Wanita Di Balik Kemudi 2015” dari mobilinanews?

“Sebuah penghargaan yang menarik, di mana saya bisa menjadi bagian dari apa yang telah dilakukan R.A Kartini pada masanya sesuai dengan profesi yang saya jalani. Sesungguhnya ini bukan bicara mengenai gender, tapi lebih pada apa yang kami (kaum wanita) bisa lakukan dan berikan tanpa menggariskan gender wanita sebagai penekanan agar menjadi sebuah “excuse”.

Mobilinanews : Bagaimana idealnya seorang wanita memposisikan dirinya?

“Sudah saatnya wanita dapat memposisikan diri sebagai figure yang memiliki sebuah catatan positif di tengah globalisasi. Perjuangan wanita selalu terjadi setiap hari terlepas dari momentum hari Kartini. Namun yang perlu diingat, emansipasi wanita bukan berarti seorang wanita berbesar diri dan merasa derajatnya lebih tinggi dari kaum pria. Karena yang ingin dicapai adalah kesetaraan gender dan bukan monopoli gender”

apresiasi

TERKINI
Tips Agar Motor Irit Bensin: Pemeriksaan Tekanan Ban dan Pengaturan Beban F1 2024 Emilia Romagna;: Starting Grid Berubah, Oscar Piastri Terlempar dari Front Row,, Ferrari Diuntungkan F1 2024 Emilia Romagna: Max Verstappen Pole Sitter, Raceday 63 Laps Bakal Sulit Ditebak Kymco Like ABS 150i: Skutik Vintage yang Memukau dengan Sentuhan Modern