Rafael Kamal, Bocah Ajaib di ajang Gokart Indonesia, Ini Effort Keluarganya

Jum'at, 02/03/2018 15:19 WIB

mobilinanews (Sentul) – Namanya Rafael Kamal, baru genap 8 tahun pada 14 Februari lalu dan kelas 2 SD Sekolah Alam Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Masih imut deh anaknya. Tapi, putra keempat pasangan dokter Reza Kamal dan Novi Gracia ini membuat heboh.

Pasalnya, pada debutnya di kelas Cadet Kejurnas Gokart ESHARK Rok Cup Indonesia sekaligus seri pertama Asis Rok Cup di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Minggu (25/2) menjadi yang tercepat dari belasan peserta.

Rafa naik podium sebagai juara satu, mengalahkan beberapa nama yang telah lebih dulu terjun ke ajang kelas Cadet Rok. Bukan kali pertama, pasalnya pada seri 1 Kejurnas akhir Januari lalu, Rafa juga menjadi juara pertama.

“Sebenarnya Rafa latihannya sudah lama. Kenal gokart di usia 4 tahun 10 bulan menggunakan baby kart dilatih Pak Iwan Semut Ireng. Tapi, belum rutin latihan karena awalnya untuk melatih focus dan disiplin. Maklum, waktu itu dia susah focus bandel banget,” ujar dr Reza Kamal kepada mobilinanews.

Kemudian, setelah 6 tahun latihan rutin pakai mesin comer, lalu diajak balap oleh Andy Wibowo, pemilik tim Gandasari. Dr Reza menolak dengan alasan masih kekecilan biarin saja sesuai dengan umur.

Nah, baru ketika umurnya masuk 7 tahun, mulai serius. Rafa latihan gokart 2 kali seminggu ditambah latihan fisik berenang 2 kali seminggu serta fitness dengan pelatih Dennis Van Rhee di hari Minggu. Selain itu, juga mengatur makan nggak boleh junk food.

“Di sekolah karena Rafa sekolah alam, juga banyak kegiatan fisiknya  itu juga menunjang. Namun untuk mental itu yang perlu diasah. Memang sulit karena anak kecil berbeda dengan orang dewasa.  Jadi kita “harus” masuk ke dalam pikiran mereka. Setelah itu kita baru tahu apa yang harus kita perkuat,” terang dr Reza.

Faktor pendukung lainnya, support orang-orang terdekat juga menjadi factor penentu. Memberikan rasa aman dan meningkatkan kepercayaan diri.

“Tapi menurut saya, Rafa belum champion. Pembalap lain ada yang lebih bagus di kelas Cadet Rok. Calvin Wibowo menurut saya masih favorit juara nasional. Juga ada Kimi Rae dan Dillan yang selalu membayangi . Dan jangan lupa Qarrar Firhand Ali bawa gokartnya kayak terbang,” lanjutnya.

Yang penting, Rafa bisa enjoy di balapan. Piala itu menurut dr Reza, hanya bonus. Target yang sebenarnya berharap Rafa bisa juara di Junior dan Senior Rok.

Soal kemudian memilih gabung P-Five Racing Team, karena waktu coba sasis Birel milik Daffa AB langsung cocok dan  berpikir karena mekanik P-Fiive yang sudah lebih dulu dapat setingan sasis Birel.

“Kita bergabung di P-Five di bawah pimpinan Pak Anang pada ngocol-ngocol baik orang tua dan mekaniknya. Mudah-mudahan suasana akrab ini bisa langgeng,” kata dr Reza.

Tentang pelatih Rafa, setelah Iwan Semut Ireng, sempat dilatih Haridarma Manoppo selama beberapa bulan. Namun karena Haridarma sibuk balap, sekarang dilatih Mursid Kamil dari tim Kanaka.

Ternyata cocok karena Mursid, lanjut dr Reza, cukup bisa mendalami psikologis Rafa yang suka meledak-ledak.

Untuk mekanik, Rafa dipegang Mawardi yang juga mulai bisa memahami  karakter balap Rafa meski baru menangani sekitar 2 bulan. Dengan sesekali dibantu Teguh Bermi karena memang sudah lebih lama mengerti karakter Rafa.

“Helper juga memegang peranan penting. Maka itu, sesekali dia menemani Rafa latihan berenang untuk memberikan semangat,” tutup dr Reza.

Satu lagi bakal bintang lahir di ajang  gokart nasional. (budsan)

TERKINI
HUT ke-1 VIORI Chapter Tangerang, Wahana Makmur Sejati Dorong Komunitas Motor Honda Jadi Pelopor Cari Aman Berkendara Persaingan MotoGP 2024 Makin Ketat, Juara 1 dan 2 Hanya Selisih Dibawah 1 Detik, Ini Buktinya! Round 2 Mandalika Racing Series 2024 Makin Seru, Disponsori Pertamina dan Ada Kelas Baru Kabel Kelistrikan Motor Ternyata Punya Batas Usia, Simak Cara Mengetahui Kabel Masih Layak Atau Tidak!