Rabindra Soeparto Mundur Sebagai COC Gokart, Ada Apa? (Bagian 1)

Selasa, 03/04/2018 14:15 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Rabindra Soeparto yang selama ini menjadi COC (Clerk of The Course) yang tugasnya setara dengan pimpinan perlombaan di kejurnas gokart menyatakan mengundurkan diri dari posisinya.

Ini merupakan buntut dari mosi tidak percaya yang ditujukan kepada promotor nasional ESHARK Motorsport oleh komunitas gokart. Meski mosi tidak percaya yang tembusannya juga dikirim ke IMI Pusat itu tidak dikabulkan, Rabindra tetap mundur.

“Siapa yang mau menjadi COC kalau sudah tidak dipercaya dan dibuang ke tempat sampah. Kehormatan dan harga diri saya jauh lebih tinggi nilainya,” ujar Rabindra kepada mobilinanews.

Ketika ditanyakan apa kesalahan terbesar sehingga sekelompok orang yang terdiri-dari pemilik tim, entrant, ofisial dan manajer tim itu membuat surat tersebut, Rabindra balik menanyakan.

“Tanyakan kepada mereka yang merancang dan tanda tangan. Tanyakan kepada Ketua Komisi Karting yang mengamini dan ikut tanda tangan mosi tidak percaya. Padahal dia memimpin komisi yang bisa mengundang semua pihak untuk bicara,” ungkap pria yang dikenal tegas dan berpatokan pada regulasi.

“Saya tidak pernah tahu apa permasalahannya karena setiap selesai balap selalu ada evaluasi di dalam komisi karting dan hasilnya baik-baik saja. Pun tidak pernah ada forum yang secara terbuka membahas apa yang menjadi keprihatinan komunitas,” terangnya.

Menurut Rabindra, di sini nampak sekali bahwa pimpinan Komisi Karting tidak mampu mengambil peran, malah sebaliknya tenggelam larut dengan komunitas. “Konflik kepentingan terlalu besar,” ucap Rabindra.

Terkait orang-orang yang disebut mengatasnamakan komunitas gokart itu, Rabindra mengatakan terlepas inisiatif segelintir orang atau bukan, yang lain kan ikut tanda tangan.

“Berarti mereka sependapat, mengamini dan setuju. Kan ada juga yang tidak tanda tangan dan mereka berhasil lolos dari tekanan dan intimidasi.”

Soal keputusannya yang telah bulat untuk tidak mau lagi menjadi COC di event gokart, Rabindra memiliki alasan tersendiri.

 “Bagaimana bisa efektif memimpin lomba kalau komunitasnya tidak mau dan tidak hormat? Yang akan terjadi adalah pembangkangan dan ini tidak baik bagi suatu perlombaan di mana saya menjadi penanggung jawabnya,” tuturnya.

“Biarkan saja komunitas memilih orang yang dianggap pantas dan mampu. Biarkan komunitas belajar sendiri ternyata “betapa mudahnya mejadi COC dan Steward,” ujar Rabindra.

“Terkait penolakan surat mosi tidak percaya itu oleh IMI,  itu urusan IMI terkait tata tertib dan sopan santun berorganisasi. Beda sudut pandang dan penerimaannya antara IMI dan saya secara pribadi,” tegasnya.

“Maaf, gw nggak bisa kasih komentar soal COC, tanya yang lain saja. Karena itu urusan Pronas (promotor nasional). Tanya pronas aja sob,” jawab Dony Sarwono, Ketua Komisi Gokart yang juga coach dan pemilik salah satu tim gokart.

Ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada Eris Mahpud selaku pronas ESHARK Motorsport, dia mengaku tidak tahu menahu. “Mobilinanews lebih baik tanya ke Firhand Ali dan Donny Sarwono yaa,” ujarnya. (tim mobilinanews)

 

 

TERKINI
Honda Resmikan Layanan Bodi dan Cat Baru di Mitra Lenteng Agung Depok Jawa Barat, Perluas Layanan Purnajual Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta Begini Cara "Kartini Zaman Now" Belajar Mengendarai Motor yang Aman Bersama Honda