Rabu, 04/04/2018 19:02 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Pasca mundurnya Rabindra Soeparto sebagai Clerk Of The Course (COC), beredar nama-nama yang dianggap layak memimpin perlombaan gokart. Nama-nama yang beredar sudah tak asing lagi di komunitas gokart.
Yakni ada nama Anthony Sarwono, Renzi Latumahina, Mago Sarwono hingga Rulianto Katam. Namun nama terakhir, Rulianto Katam sudah menyatakan tidak bersedia karena merasa tidak kompeten meski selama ini kepemimpinannya dianggap kapabel di ajang balap.
“Saya mending mengusulkan kriterianya saja. Menurut saya, pilih COC yang paham dengan karakter pembalap gokart. Bisa dari mantan pembalap atau yang masih aktif mengikuti dunia karting,” ujar Rulianto Katam kepada mobilinanews.
Dengan kriteria tersebut, Rulianto lebih condong Anthony Sarwono. Alasannya, karena Wono –sapaan karib Anthony Sarwono – mantan pembalap dan masih menjadi pemerhati gokart.
Result Eshark Rok Cup Indonesia Round 2 di Sentul International Karting Circuit Bogor
Eshark Rok Cup 2024 Round 2 Kembali ke Format Balapan 2 Hari, Ini Entry List Pegokartnya
Kejurnas Gokart Eshark Rok Cup 2024 Makin Diminati, Kini Ditayangkan Live Streaming Otomotifzone Channel
“Pilihan kedua, bisa Renzi karena juga pernah bergelut di dunia gokart, jadi paham dengan dunia balapan mobil kate itu,” lanjut Rulianto yang pengurus IMI Pusat itu.
Sementara itu, Faris Lutfi menyebut nama Renzi dan Mago Sarwono bisa menggantikan posisi Rabindra sebagai COC.
“Renzi dan Mago lama dan masih berkecimpung di dunia gokart. Saya melihat keduanya memiliki pengalaman dan memiliki passion di motorsport, khususnya di gokart,” ujar Lutfi.
Meski begitu, manajer tim Tanada Racing itu menyerahkan sepenuhnya kepada promotor nasional dan IMI untuk memilih figur terbaik menjadi COC.
Pasalnya, gokart tengah berkembang dengan pesat, regulasi dari CIK juga dinamis dan menjadi salah satu cabang motorsport yang semakin diminati.
Di mata Iwan Semut Ireng, banyak figur yang layak menjadi COC. “Beberapa orang layak jadi COC. Tetapi memang, banyak juga yang “takut” di gokart. Jadi COC di gokart harus “berani”,” ungkapnya.
Yang jelas, lanjut Iwan Semut, COC tidak boleh team owner atau team principal. Dan juga tidak boleh sebagai entrant tim.
“Harus adil dan seadil-adilnya. Akan dikemanakan balap gokart Indonesia kalau masih ada “kepentingan” lain di sini?,” pungkas Iwan Semut. (tim mobilinanews)