Tips, Jangan Terlambat Mengganti Busi

Senin, 16/04/2018 21:31 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Pada saat pertama kali kita membeli kendaraan baik motor maupun mobil pastinya kita yakin bahwa kendaraan tersebut terpasang komponen yang masih baru dengan kualitas standar pabrik umumnya. Keyakinan tersebut membuat pengguna sangat berhati-hati dalam menjaga dan merawat kendaraanya tersebut. 

Namun seiring berjalannya waktu kendaraan yang kita gunakan tersebut akan mengalami banyak perubahan yang terjadi pada komponen utama maupun komponen pendukung. Perubahan-perubahan tersebut menimbulkan banyak gesekan yang berpotensi menyebabkan keausan dan kerusakan komponen serta menggangu performa kendaraan. Diantara komponen – komponen tersebut adalan busi.

Pada awal-awal pemakaian tentu kita merasakan bahwa kendaraan yang kita gunakan memiliki daya respon yang baik, efisiensi penggunaan bahan bakar yang stabil, serta yang terpenting adalah mudah dalam start. Namun pada saat kumulasi penggunaan kendaraan dengan jarak tertentu keuntungan tersebut tidak dapat kita rasakan kembali. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Pada busi terdapat dua elektroda yang biasa disebut elektroda ground maupun elektroda pusat. Elektroda teresebut memiliki celah gap yang sudah disesuaikan oleh standar mesin yang digunakan. Namun pada kondisi pemakaian tertentu elektroda tersebut mengalami erosi atau kerusakan yang menjadikan gap tersebut menjadi lebih lebar. Contoh; gap standarnya 0,7 mm tapi setelah digunakan menjadi 1,0 mm.

Perluasan celah ini lah yang mengakibatkan deretan perubahan performa pada kendaraan kita sehingga kendaraan kita dirasakan tidak seperti baru kembali. Efek dari perubahan celah tersebut akan mengakibatkan rentetan penurunan performa akibat busi yang tidak dijaga kondisinya. 

Jika sudah seperti ini komponen pendukung busi lainnya akan merasakan hal yang sama, diantaranya adalah tutup busi, kabel pengapian, koil, bahkan sampai dengan batterai yang kita gunakan akan terjadi penurunan performa. Sehingga kebutuhan transfer energi listrik yang awalnya (contoh : 1 Volt) terjadi kenaikan (contoh : 2 Volt) yang mengakibatkan kinerja dari komponen pendukung lainnya harus kerja extra maksimal untuk mensuplai kebutuhan busi tersebut. 

Jika sudah seperti ini yang dibutuhkan adalah mengganti komponen tersebut secara menyeluruh maupun sebagian.

Oleh karena itu sebelum hal itu terjadi maka ganti busi pada waktunya sangat dianjurkan untuk semua kendaraan, tidak perlu menunggu sampai kendaraan itu berhenti operasi (mogok) karena kalau sudah seperti itu biaya service komponen lain akan lebih mahal dibandingkan dengan biaya penggantian busi. (adri)

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag