Jum'at, 04/05/2018 11:55 WIB
mobilinanews (Banjarmasin) - Beratnya mengikuti rangkaian Kejuaraan Nasional tentunya sudah banyak yang paham. Apalagi bagi pembalap yang berasal dari pulau berbeda. Tambah berat jika tanpa sponsor, sebab harus merogoh kocek pribadi demi mengikuti setiap putaran.
Inilah yang dialami dua crosser cilik asal Kalimantan Selatan. Pippo Ardecca Lusiantoro turun di kelas MX50cc dan M Roofid main di MX65cc. Keduanya bermain atas nama pribadi. "No Name MX Team hanya dipakai sebagai nama tim balap," buka Peni Lusiantoro, ayah Pippo.
Kedua crosser kini sedang berada di Sirkuit Tambakrejo, Yogyakarta mengikuti Putaran Pertama Kejurnas Motocross 2018. Pippo bernomor start #17 dan Roofid memakai nomor #88. Pippo mengandalkan KTM 50, sedangkan Roofid menunggangi KTM 65.
"Kita berjuang sendiri tanpa sponsor. Berat memang, kadang jadi babak belur," sebut Peni, PNS yang dinas di PU Propinsi Kalsel. Sedangkan Roofid putranya Sipliansyah Hartani, PNS di Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Banjar di Banjarbaru, Kalsel.
Duet Crosser Astra Honda Racing Team Delvintor dan Zidan Dominasi Podium Juara Kejurnas Motocross 2022
BOS Junior Motocross Championship 2021 Siap Digelar di Cimahi, Grandprize Husqvarna dan Kawasaki KLX!
Wuihhh! Judiarto Sumbang Trail KTM 125 SX Untuk Juara Umum Kejurnas Motocross 2021 Piala Ketua MPR!
"Ya terasa beratlah karena kami sama-sama PNS," ungkap Sipliansyah.
Padahal ada banyak perusahaan daerah yang besar di Kalsel dan layak membantu. Seandainya ada yang mau menjadi sponsor, beban biaya bakal terasa ringan. "Rencana ikut kelima putaran Kejurnas MX tahun ini," beber Peni, pria berusia 42 tahun.
Pippo dan Roofid memang harus terjun di Kejurnas. Pasalnya kelas MX50 dan MX65 tak tersedia di Kejuaraan Daerah. Musim kompetisi Kejurnas MX 2017, Pippo ikut di 4 putaran, yakni Pandeglang, Ciamis, Ngawi dan Yogya.
"Bahkan tahun lalu Pippo ikut rangkaian Kejurda MX di Jatim sebanyak 9 seri sebagai latih tanding. Tapi tahun ini dikurangi. Kita konsen ke seri Kejurnas aja," ulas Peni yang terpaksa mondar-mandir antar pulau Kalimantan dan Jawa.
Nah, setidaknya ini bisa memacu semangat putra daerah lainnya buat tampil di ajang Kejurnas. Termasuk juga perusahaan daerah. Saatnya membantu sang putra daerah tampil membela nama daerah di ajang nasional. (bangve)