Maaf, Agak Telat, Ini Curhat Rabindra Soeparto Terkait Mosi Tidak Percaya Komunitas Gokart

Minggu, 06/05/2018 11:04 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Setelah beberapa kali janji pertemuan gagal, akhirnya kami sepakat ketemuan di Warung Solo, Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Sore itu, mestinya Rabindra Soeparto ada rapat dengan koleganya di Citos. Nah, di sela itulah kami bertemu, ngobrol ditemani secangkir kopi item di restoran khas Solo milik keluarga Sarwono itu.

“Sampai sekarang, saya masih bingung dengan mosi tidak percaya yang mengatasnamakan komunitas gokart kepada saya selaku COC (Clerk of The Cource) kejurnas gokart. Pertama, istilah itu baru pertama saya dengar. Dan kedua, itu salah alamat,” ujar Rabindra membuka pembicaraan.

Kenapa salah alamat, lanjut pria yang dikenal  tegas ini, mestinya ditujukan kepada promotor nasional (pronas) atau penyelenggara. “Karena COC bagian dari penyelenggara. Mestinya, nggak perlu bikin mosi. Cukup kirim surat atau ngobrol dengan pronas (promotor nasional), karena alasan ingin penyegaran atau apalah, minta agar COC-nya jangan lagi Rabindra. Misalnya, untuk 2-3 seri diganti orang lain. Itu lebih baik,” ungkapnya.

Pasalnya, dia merasa tidak melakukan kesalahan subtansial. “Buktinya mana? Salah saya di mana? Apalagi setiap kali usai balapan, kami ada rapat evaluasi. Nah, di sini mestinya kalau ada kesalahan atau kekurangan bisa diungkap. Tapi, selama ini, baik-baik saja,” tutur Rabindra.

Rabindra mengaku, dalam menjalankan tugasnya, selalu berpegangan pada buku regulasi dari IMI Pusat selaku induk organisasi bermotor di Indonesia.

 “Itu pegangan saya. Termasuk ketika kami bersama pengawas perlombaan harus menentukan sanksi berupa hukuman penalti atau menolak protes dari tim. Dalam hal ini, kalau memang ada pelanggaran, ya tidak ada kompromi,” terangnya.

Yang justru ia tak habis mengerti mengapa Ketua Komisi Karting ikut tanda tangan surat mosi tersebut. “Seharusnya, dia bertindak sebagai mediator jika dianggap ada masalah. Ketua Komisi bisa memanggil, mengajak kita rapat dan sampaikan keluhan komunitas. Nah, di sini dicari solusinya,” lanjutnya.

Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Rabindra memilih mundur sebagai COC gokart dengan alasan harga diri dan pertimbangan dari keluarga. “Ini saya merasa, sudah dibuang di tong sampah, diinjek-injek pula,” urai Rabindra.

Meski begitu, bukan berarti  ia akan kapok datang ke sirkuit gokart Sentul. Rabindra akan datang untuk mengantar anaknya berlatih atau ikut event. “Sekarang lagi pendidikan di luar. Kalau dia mau main gokart lagi, nanti, ya pasti saya temenin,” ungkapnya.

Apa syaratnya jika suatu saat nanti harus balik lagi sebagai COC gokart? Cukup lama Rabindra berpikir, sebelum kemudian keluar juga kalimat dari celah bibirnya.

“Simple saja sebenarnya. Kan saya dimosi tidak percaya. Ya, cabut saja mosi itu, kemudian bikin mosi percaya,” ungkapnya. (budsan)

TERKINI
HUT ke-1 VIORI Chapter Tangerang, Wahana Makmur Sejati Dorong Komunitas Motor Honda Jadi Pelopor Cari Aman Berkendara Persaingan MotoGP 2024 Makin Ketat, Juara 1 dan 2 Hanya Selisih Dibawah 1 Detik, Ini Buktinya! Round 2 Mandalika Racing Series 2024 Makin Seru, Disponsori Pertamina dan Ada Kelas Baru Kabel Kelistrikan Motor Ternyata Punya Batas Usia, Simak Cara Mengetahui Kabel Masih Layak Atau Tidak!