Buntut Kasus Galang Hendra, Eddy Horison Dilarang Bertugas di Sentul

Kamis, 17/05/2018 15:55 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Kasus di Yamaha Sunday Race seri 2 di Sentul International Circuit Bogor, 2 pekan lalu, ternnyata berbuntut. Pihak manajemen Sirkuit Sentul yang ditandatangani  H. Tinton Soeprapto (direktur) mengirim surat kepada Ketua Umum IMI Pusat Sadikin Aksa.

Isi surat tersebut lebih kepada pemberitahuan, bahwa pengelola Sirkuit Sentul International memutuskan untuk saudara Eddy Horison sementara tidak diperkenankan ikut serta dalam kepanitiaan event balap yang diselenggarakan di Sentul International Circuit selama 2018.

“Kami berharap di kemudian hari, IMI Pusat dapat mengirim petugas yang mempunyai pengetahuan, integritas, dan bertanggung jawab sebagai petugas event yang diselenggarakan di Sentul International Circuit,” ujar Tinton dalam suratnya.

Surat tersebut ditembuskan kepada Ketua IMI Jawa Barat, Ketua IMI DKI Jakarta, M Abidin selaku GM Aftersales Service & Motorsport PT. YIMM dan Eddy Horison.

Lalu apa kesalahan Eddy sehingga kemudian lahir surat dari Sentul tersebut?  Menurut sumber yang tidak mau ditulis namanya menyebutkan, Eddy sebagai Race Director mestinya yang bertanggung jawab saat terjadi protes Galang Hendra dan keluarganya hingga naik ke tower lantai 4 Sentul, terkait kasus dialami Aldy (adik Galang Hendra).

Tapi, ini justru Dani Sarwono yang bertugas sebagai COC (Clerk of the Course) atau pimpinan perlombaan. Saat itu Eddy dinilai sengaja tidak mau menghandle persoalan dimaksud.

Lalu, tokoh balap motor yang telah berkecimpung selama 25 tahun dan bersertifikat FIM itu dianggap tidak mengakui posisinya sebagai Race Director. Melainkan hanya Race Advisor (penasehat balapan). Padahal dalam tanda tangan hadir dan surat dari Yamaha, sebagai Race Director.

Satu lagi, Eddy dianggap memberi keputusan yang berbeda pada 2 kasus yang sama pada balapan Yamaha Sunday Race itu. Yang satu didiskualifikasi, dan yang satunya hanya berupa hukuman peringatan.

Eddy yang mantan Ketua IMI Riau ini  pun mencoba memberi klarifikasi. “Namun pertama saya ingin sampaikan, salam dan permohonan maaf untuk teman-teman di Sentul. Senang selama ini bisa bekerja sama dengan mereka,” buka Eddy.

“Saya sudah non-job. Surat dari Sentul sudah saya terima. Meski sampai sekarang, saya nggak tahu apa kesalahan saya sehingga sampai ada surat itu. Tapi saya nggak mau memperpanjang masalah. Yang jelas, saya bertugas di Yamaha Sunday Race seri 2 kemarin karena diminta Yamaha. Sebagai Race Adviser atau penasehat di balik layar,” ungkap Eddy kepada mobilinanews.

Kalau kemudian muncul nama Eddy sebagai Race Director, lanjutnya, itu juga dari Yamaha. Bukan dari Ikatan Motor Indonesia Pusat.  “Race Director itu memang dari Yamaha selaku penyelenggara dan memang begitu di regulasi. Safety advisor baru dari IMI. Tapi posisi Race Director itu lebih bersifat formalitas,” terangnya.

Soal dianggap tidak bertanggung jawab pada kasus Galang Hendra, Eddy mengaku tidak tahu menahu jika kemudian Galang yang saat itu sebagai brand ambassador Yamaha langsung naik ke lantai 4 dan mencari Dani Sarwono.

Tentang adanya 2 kasus dengan case sama dalam balapan tersebut, hukumannya berbeda, menurut Eddy memang begitu adanya.

“Jadi setelah hearing, baru kami memutuskan. Meski kasusnya sama, bukan berarti hukumannya harus sama. Nah, saat hearing itu kami mendengar alasannya. Juga memperhitungkan, yang melakukan pembalap baru atau sudah senior. Kalau senior, tentu sudah mengetahui soal regulasi,” tuturnya.

Sedang terkait 2 keputusan yang berbeda itu satu ditanda tangani oleh Eddy, tetapi yang satunya tidak ada tanda tangan dia, lebih pada karena saat itu semua tengah berkonsentrasi untuk menyelesaikan kasus Galang Hendra.           

“Saya biasanya disodori soal tanda tangan oleh anak buah. Nah, saat itu, soal keputusan yang satunya itu tidak sampai ke saya. Itu saya anggap kealpaan saja, tidak ada faktor sengaja,” pungkas Eddy yang tinggal di Pekanbaru, Riau.

Sementara itu, Medya Saputra selaku Waketum IMI Pusat Bidang Olahraga Motor tidak mengangkat handphonenya ketika coba dihubungi untuk dimintai konfirmasi. (budsan)

TERKINI
Hampir 100 Peserta Ikut Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang Dukung Pelari Perempuan, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta Intip Cara Kartini Zaman Now Belajar Naik Motor yang Aman Bareng Honda MotoGP Spanyol 2024 : Federal Oil Apresiasi Podium Marc Marquez, Pembuktian Bersama Gresini Racing