Obsesi Firhand Ali, Qarrar Bisa Seperti Dirinya di Usia 11 Tahun Nanti

Kamis, 14/06/2018 20:10 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Namanya cita-cita atau obsesi boleh saja dan harus setinggi langit. Karena tanpa obsesi dan target, pekerjaan atau usaha yang dilakukan menjadi tidak memiliki parameter yang jelas.

Demikian pula obsesi yang dicanangkan oleh Firhand Ali, mantan jawara gokart Indonesia  tahun 90-an terhadap Qarrar Firhand, putra bungsunya yang baru berumur 7 tahun dan telah 2 tahun ini berlatih gokart.

“Saya memiliki obsesi, dia bisa mencapai prestasi terbaik di gokart seperti saya, nanti  di usia 11 tahun. Apakah bisa tercapai, wallahualam,” ujar Firhand kepada mobilinanews di Jakarta.

Yang dimaksud tentu Qarrar berprestasi seperti yang diraih Firhand dengan menempati peringkat 17 kejuaraan dunia gokart di sirkuit Salbris, Perancis medio 1997.

 Transfer ilmu Firhand ke Qarrar

Saat itu, prestasi Firhand merupakan salah satu raihan terbaik di antara pegokart Indonesia di event international. Namun pencapaian itu diraihnya pada usia 19 tahun, yang terbilang sangat terlambat.

“Saya saat itu boleh dibilang sudah terlambat dari sisi usia ketika berlatih gokart. Maka itu, saya tidak mau terjadi pada Qarrar. Kalau mau serius, harus dimulai sekarang, di usia belia,” tutur Firhand.  

Lalu apa yang akan dilakukan terhadap Qarrar yang mulai mengikuti kompetisi balap gokart turun di kelas Cadet awal tahun 2018?

Sejumlah rencana dan program telah disiapkan. Seperti pada Sabtu, 16 Juni 2018 lusa, Qarrar akan dibawa ke Italia untuk mengikuti 4 event gokart di 3 sirkuit berbeda selama 16 hari.

Padahal untuk itu, Qarrar hanya akan mengikuti event tersebut sampai official practice saja. Alasannya, usia 7 tahun belum boleh mengikuti kompetisi resmi di Eropa. Namun Firhand tak bergeming.

Qarrar Firhand, darah balap dari sang kakek

“Tidak ada masalah. Tujuannya kan menambah jam terbang, merasakan nuansa kompetisi balap gokart di Eropa dan menjajal beberapa sirkuit yang berbeda,” terang Firhand.

Tentu saja pria yang memiliki 2 perusahaan production house  dan berkantor di Kemang, Jakarta Selatan ini sangat paham tentang regulasi gokart. Termasuk masih memiliki networking yang kuat dengan rekannya sesama pegokart dulu yang kini sudah mengelola balap dan sirkuit di Italia.  

Sejatinya, Qarrar sudah mulai berlatih sejak tahun lalu. Namun – lagi-lagi karena usianya masih 6 tahun, dan  Firhand tak mau memaksakan diri seperti sebagian orang tua pegokart lainnya, Qarrar hanya berlatih dan berlatih saja.

Sebagai konsekuensinya, Firhand tahun lalu “terpaksa” turun gunung sebagai pegokart dengan mengikuti seluruh event gokart Rok Cup baik di Kejurnas ESHARK, Singapore dan Asia. Dan yang menarik, Qarrar selalu diajak serta.

Kasih sayang dari sang mama, Aimma

“Maksudnya, memberi pelatihan langsung kepada Qarrar, bahwa bokapnya tak hanya bisa ngomong doang. Tetapi juga benar berlatih, ikut perlombaan gokart, berkeringat dan berpanas-panasan dan bisa naik podium juara,” tuturnya.

Harapannya, itu bisa terpatri di memori Qarrar. Dan Firhand cukup senang karena merasa pelajaran dan transfer ilmunya berhasil. Untuk mengajak latihan Qarrar, tidak lagi repot misalnhya harus menunggu ia bangun tidur.

“Sudah atas kemauan sendiri. Dikasih tahu besok harus latihan jam 9, Qarrar sudah siap. Demikian pula saat harus latihan fisik. Untuk anak seusia dia, menurut saya, luar biasa karena melakukannya dengan senang hati,” timpal Faris Lutfi, manajer tim Tanada Racing.

Karena tahun pertama ini merupakan adaptasi di kompetisi resmi, meski beberapa kali Qarrar berhasil naik podium dan mencetak the most overtake, di mata Firhand maupun Lutfi tidaklah dihitung.

Like son like father

“Kayak kemarin di seri 3 Kejurnas ESHARK Rok Cup Sentul dapat trofi the most overtake, dan kemudian di Singapura trofi juara 1 Newbie dan ke-4 overall Cadet Rok, itu kami anggap sebagai bonus saja,” lanjut Lutfi.      

Diakui Firhand maupun Lutfi, jalan masih panjang untuk Qarrar. Banyak yang masih harus dipoles. Setelah dianggap bisa membawa gokart kencang, mulai bisa melakukan overtake (menyalip) dan pekerjaan rumah berikutnya di start.

Yang jelas, Firhand, Lutfi dan Tanada Racing Team memang telah menyiapkan program balap untuk Qarrar. Namun mereka juga meyakini, bahwa prestasi tidak bisa diraih secara instan. Semua dengan proses, step by step.

Kita tunggu saja. (budi santen)  

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag