Begini Cara Kerja Plug-in Hybrid di Mitsubishi Outlander PHEV

Minggu, 29/07/2018 15:50 WIB

mobilinanews (Jakarta) - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) belum lama ini menyerahkan 10 unit mobil ramah lingkungan kepada pemerintah Indonesia melalui Kementrian Perindustrian. 

Sebagai bagian dari MoU antara Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dengan Kemenperin mengenai Studi Bersama dan Sosialisasi Penggunaan Mobil Listrik. 

8 unit adalah mobil bertenaga plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) yaitu Mitsubishi PHEV/" style="text-decoration:none;color:red;">Outlander PHEV dan dua unit mobil electric vehicle (EV) Mitsubishi i-MiEV. 

Mitsubishi PHEV/" style="text-decoration:none;color:red;">Outlander PHEV adalah SUV (Sport Utility Vehicle) plug-in hybrid yang diperuntukkan untuk menjelajah medan semi off-road.

Mitsubishi PHEV/" style="text-decoration:none;color:red;">Outlander PHEV adalah kendaraan yang memanfaatkan kombinasi motor elektrik dan mesin bensin berkapasitas 2.0 liter.

PHEV, singkatan dari Plug-in Hybrid Electric Vehicle dimana sistem hybrid di PHEV ini adalah baterai yang bisa diisi dengan mencolokkan listrik langsung ke mobil menggunakan charger.

Dengan sistem plug-in hybrid ini memungkinkan Mitsubishi PHEV/" style="text-decoration:none;color:red;">Outlander PHEV melaju murni mengandalkan baterai saja. Dengan syarat baterai selalu siap menyuplai daya ke motor listrik. 

Kapasitas baterainya 12 kWh yang bisa terisi dalam waktu 25-30 menit atau mencapai kapasitas baterai 80% dengan versi quick charging dengan menggunakan Quick Charger yang juga merupakan kelengkapan dari kendaraan ini. 

Sistem quick charging pada Mitsubishi PHEV/" style="text-decoration:none;color:red;">Outlander PHEV ini sudah menggunakan sistem atau protokol CHAdeMO (charge de move) sebagai standar quick charging global yang digunakan oleh banyak manufaktur mobil listrik di dunia.  

Ada dua unit motor listrik pada PHEV/" style="text-decoration:none;color:red;">Outlander PHEV yang masing-masing tertanam di setiap sisi roda depan dan belakang.

Dua motor ini mampu memberikan tenaga 164 HP, sementara unit mesin bensinnya bisa menghasilkan tenaga 118 HP. 

Jadi total tenaga yang mampu dihasilkan ke semua roda ketika mesin bensin dan motor listriknya digabungkan mencapai 200 PS. 

Cara kerjanya, Mitsubishi Motors membaginya dalam tiga sistem. Pertama adalah EV Mode atau murni elektrik, di sini mobil dapat melesat menggunakan baterai yang menggerakkan motor listrik tanpa melibatkan mesin bensin.

Jadi mobil akan terasa seperti mobil listrik tanpa ada suara mesin. Pada mode ini, PHEV/" style="text-decoration:none;color:red;">Outlander PHEV dapat melesat hingga 120 km/jam. 

Kedua adalah Hybrid Mode, pada mode ini motor listrik tetap jadi penggerak utama namun mesin akan menyala untuk menjadi generator pengisian baterai. 

Ketiga adalah Paralel Hybrid Mode, pada mode ini mesin bensin digunakan untuk menggerakkan mobil sekaligus juga mengisi daya baterai. 

Biasanya kondisi ini bekerja saat mobil berakselerasi atau sedang menghadapi tanjakan. Semua sistem ini bisa dipilih secara mandiri oleh pengemudi ataupun otomatis.

PHEV/" style="text-decoration:none;color:red;">Outlander PHEV ini juga sudah dibekali dengan sistem penggerak S-AWC (Super All Wheel Control) yang membuat SUV ini jadi lebih stabil dan juga aman.

Pastinya, penggunaan bahan bakar akan lebih efisien. (anto) 


 

TERKINI
Chery dan Konsistensi Inovasi Teknologi di OMODA E5, Bukti Keseriusan Dalam Mendukung EV Indonesia Wuling Resmi Buka Pemesanan Cloud EV di PEVS 2024, Harga Pre-book Rp410 Juta FIF Terima Fasilitas Pinjaman Berkelanjutan Senilai 60 Juta Dolar GWM dan Spirit Global di Ajang Beijing International Automotive Exhibition