Fitur Keselamatan Aktif dan Pasif Jadi Kelengkapan Standar di Model Terkini Mitsubishi

Senin, 27/08/2018 12:45 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Fitur keselamatan sudah menjadi syarat utama di mobil-mobil modern. Tidak hanya faktor airbag atau kantung udara saja yang menjadi fitur wajib, tapi juga fitur-fitur keselamatan lain.

Pada mobil-mobil yang dipasarkan Mitsubishi Motors di Indonesia sudah memiliki berbagai fitur keselamatan termasuk fitur keselamatan aktif dan pasif yang jadi kelengkapan standar di sejumlah model terkininya. 

Secara umum fitur keselamatan pada mobil terbagi menjadi dua, yaitu aktif dan pasif. Keduanya berfungsi mengantisipasi potensi kecelakaan, atau jika sudah terjadi fitur keselamatan itu mampu meminimalisasi dampak fatal.

Fitur keselamatan aktif bekerja sebelum atau mencegah terjadinya kecelakaan. Fitur keselamatan ini sudah bekerja secara kompurterisasi, sebelum mobil hilang arah atau akan menabrak. 

Fitur-fitur keselamatan aktif meliputi antilock braking system (ABS), brake assist (BA), electronic brake force distribution (EBD), traction control logic (TCL), active stability control (ASC) dan hill start assist control (HSA).

‎Sedangkan fitur keselamatan pasif bekerja pada saat kecelakaan dimana ketika mobil kena benturan atau kecelakaan semua fitur pasif akan bekerja. 

Ada banyak fitur pasif, beberapa di antaranya adalah supplemental restraint system (SRS) airbag, sabuk keselamatan dengan pretension dan force limiter, serta isofix atau pengait pada kursi baris kedua untuk mengunci bangku anak-anak.

Termasuk struktur rangka bodi RISE (Reinforced Impact Safety Evolution) pada mobil Mitsubishi seperti di Xpander, Pajero Sport dan lainnya. 

Ini adalah teknologi rangka body yang dibuat dari High Tensile Metal, sehingga bagian dalam kabin terlindungi dari benturan karena rangkanya lebih kuat.

RISE merupakan kesatuan antara body dan sasis untuk meningkatkan kenyamanan berkendara. 

Efektif menyerap energi tabrakan dari segala arah (depan, belakang, samping) untuk meminimalisir kerusakan dan menjaga penumpang dalam kabin tetap aman. 

Dalam tabrakan hebat, fitur ini menjaga bentuk interior tetap utuh, sehingga kemungkinan selamat pada penumpang menjadi lebih besar.

Selain itu, ada juga fitur Pedestrian Protection yang dibuat sedemikian rupa agar lebih aman bagi pengguna jalan lain. 

Fitur ini merupakan struktur peredam energi benturan di kap mesin, bumper, dan fender untuk minimalisir deformasi akibat benturan serta minimalisir cedera bagi pejalan kaki.

Fitur ini mampu menekan dampak kecelakaan terhadap pejalan kaki melalui built impact-absorbing di material kap mesin dan bumper depan. 

Dalam kasus ketika terjadi tabrakan, cidera diminimalkan dengan bentuk depan yang akan membulat dan terbuat dari bahan non-logam. (anto)

TERKINI
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru Hyundai Staria Hybrid: MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Oleh Riki Ibrahim, Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi