Rudi SL, Penggenar Schumacher yang Siap Raih Juara Nasional

Kamis, 22/11/2018 20:05 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Bagi Anda yang mengikuti perkembangan dunia motorsport tanah air, nama Rudi SL tentunya sudah tidak asing lagi.

Punggawa tim Fastron Jakarta Ban ini termasuk salah satu pembalap yang mampu menginspirasi pembalap-pembalap muda. 

Selama 10 tahun berkiprah di ajang balap nasional, sudah banyak gelar prestisius yang mampu diraih  pria flamboyan ini. 

"Saya mulai balap tahun 2008, pada waktu itu ikut OMR Ford Focus yang diikuti 30 pembalap. Alhamdullillah dapat juara umum novice dan peringkat ke 7 overall," ujar Rudi SL membuka cerita. 

Kemudian, di tahun berikutnya musim 2009, pembalap dengan nama lengkap Rudi Setia Laksmana ini tampil di balapan ITCC menggunakan Honda Jazz.

Lalu berlanjut di tahun 2010, ia mulai berkompetisi di balapan retro dan tahun 2013, Rudi SL menggenggam gelar juara umum Super Retro.

Namun dibandingkan awal-awal karirnya, eksistensi Rudi justru lebih populer sebagai pembalap spesialis mobil Eropa karena prestasinya yang mentereng di kejuaraan European Touring Car Championsihp (ETCC). 

Bersama kendaraan andalan Porsche Carrera, ia tercatat dua kali menjadi juara umum ETCC 3000 di tahun 2014 dan 2015.

Paling anyar, tahun 2017 lalu ia harus puas di posisi runner up ETCC 3000. Bersaing dengan kompetitor yang lebih muda, Rudi SL hingga saat ini juga masih kompetitif. 

Musim ini, ETCC masih menyisakan satu seri lagi di BSD Grand Prix, Rudi SL memimpin klasemen sementara ETCC 3000 Master Pro dengan total 82 poin disusul Benny Santoso di peringkat kedua dengan 66 poin.

Artinya gelar juara nasional atau juara umum ETCC 3000 kemungkinan besar akan digondol Rudi SL.Bahkan ia yakin dalam 5 tahun ke depan dirinya masih bisa fight di baris depan.

"Obsesi saya bisa bersaing hingga 5 tahun ke depan," tegas Rudi yang mengidolakan legenda F1, Michael Schumacher.  

Saat ini Rudi SL turut menjadi inisiator agar dibuat kelas balapan untuk kategori umur 50 tahun ke atas.

Tujuannya tidak lain untuk memotivasi pembalap yang sudah berumur agar tetap eksis balapan sehingga dunia motorsport nasional terus bergairah. 

"Sebenarnya ETCC sudah memulai ada kelas di atas 50 tapi tahun ini sudah ditiadakan lagi dan malah STCC yang tahun ini mengadakan kelas di atas 50. Saya rasa ada baiknya juga diadakan kelas ini sehingga bisa lebih memotivasi pembalap-pembalap yang sudah berumur untuk kembali lagi balapan," tutup Rudi. (adr)
 

TERKINI
Bagoes Hermanto Terima Penghargaan Porsche Motorsport Night of Champions di Shanghai, China Suzuki Address 125 2024: Merangkai Unsur Khas Motor Matic Klasik dan Modern dengan Elegan Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo GT Radial Dukung Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi di Harapan Indah Bekasi Esok