Sabtu, 24/11/2018 03:44 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Meski penyelenggaraan ISSOM Street Race digelar di BSD City, Tangerang, namun pelaksana panitia dari Sentul International Circuit, Bogor.
Lihat saja pada susunan panitia. Ananda Mikola, mantan pembalap A1GP Indonesia dan salah satu direktur Sirkuit Sentul didapuk sebagai Ketua Panitia.
Kemudian, Lola Moenek selaku GM Sirkuit Sentul menjadi ketua Racing Committee, Dani Sarwono kembali meneruskan tugasnya sebagai COC (Clerk of The Course) alias pimpinan perlombaan, serta Irawan Sucahyono sebagai advisor.
Praktis, seperti bedhol desa dari sirkuit Sentul ke BSD City GP.
Pertemukan Pembalap Toyota dan Honda Untuk Evaluasi, Ananda Mikola : Tim Pabrikan Bikin Kejurnas Balap Mobil ISSOM Berkualitas
Insiden di ISSOM 2024 : Ananda Mikola Hormati Keputusan Steward, Sayangkan Toyota Gazoo Racing Indonesia Tidak Banding
Talk Show IIMS 2024 : Indonesia Ladies Dragster, Wadah Drag Racer Wanita Makin Eksis Hingga Punya Chapter di Luar Jawa
“Kami diminta Pak Ahmed Zaki selaku penyelenggara, menyukseskan gelaran balap jalan raya di BSD City. Harus diakui, lebih susah dibanding menggelar event di sirkuit Sentul,” ungkap Ananda Mikola.
Nanda --panggilan akrabnya – sudah dari tahun lalu dipercaya Bupati Tangerang itu sebagai ketua panitia alis Organizing Committee.
Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Balap Mobil IMI Pusat ini dibantu oleh Irawan Sucahyono yang mantan Kabid Olahraga PP IMI.
Tak kalah ribet, tentu pekerjaan Racing Committee. “Kami akan berusaha membuat balapan lebih rapi dibanding tahun lalu. Ya, namanya pertama selalu ada kekurangan. Tapi, masih bersifat minor. Bagi kami, menggelar street race menjadi tantangan tersendiri,” ujar Lola Moenek.
Setuju jika street race membutuhkan pekerjaan ekstra. Namun dengan pengalaman puluhan tahun mengelola balap, Lola selalu yakin dengan pengalaman itu guru yang paling berharga.
“Kami masih menjadi barometer untuk urusan menggelar balap,” tambah wanita gesit ini.
Lebih detil lagi, tugas COC. Apalagi slot balapan ditambah dari 7 menjadi 9 kelas. “Pengaturan waktu yang ketat dan disiplin menjadi kuncinya. Semoga tidak diguyur hujan pas hari H balapan nanti,” harap Dani Sarwono. (hilary)