Senin, 26/11/2018 22:16 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Adrianza Yunial merupakan salah satu punggawa Toyota Team Indonesia (TTI) yang paling konsisten dalam mengantarkan kejayaan TTI di kancah kejurnas slalom/Gymkhana.
Bahkan tahun ini, pria yang akrab disapa Anza sudah menginjakan satu kakinya sebagai juara nasional Auto Gymkhana 2018 untuk kelas utama yakni kelas F (modifikasi).
Kejurnas Auto Gymkhana 2018 masih menyisakan satu seri lagi di Purwokerto, Anza kokoh di puncak klasemen kelas F dengan keunggulan 9 poin dari rekan setimnya di TTI, Anjasara Wahyu di peringkat kedua.
Gelar juara nasional tahun ini jelas sangat bernilai bagi Anza, pasalnya terakhir kali juara nasional terjadi pada tahun 2009. Kala itu Anza masih tergabung bersama tim yang disuport salah satu pabrikan ban.
Pembalap Mobil Senior Fino Saksono Akhiri Masa Lajang, Menikah Dengan Priescilla Angelline Karamoy
Kejurnas Slalom 2023 : Andalkan Agya GR Sport Gen 1, Anjasara dan Adrianza Kembali Kuasai Kelas Bergengsi
All Agya GR Sport Kembali Kuasai Podium Pada Seri 4 MLDSPOT Autokahana Kejurnas Slalom 2023 di Cianjur
"Target saya sih tahun ini juara nasional. Mungkin akan fokus di kelas F aja, karena di kelas A agak ketinggalan poinnya," ucap Anza.
Bergabung dengan TTI pada tahun 2014 silam, mantan peslalom tim Jangkar Miring ini punya peran yang cukup krusial dikubu TTI.
Tak hanya berkompetisi di lintasan, namun Anza juga aktif dalam kegiatan-kegiatan promosi lainnya yang digagas oleh Toyota.
Bagi kebanyakan orang, Anza mungkin lebih dikenal sebagai peslalom. Namun sebenarnya, juga cukup eksis dan punya jam terbang di cabang balapan lain seperti rally dan balap touring.
Saat ditanya goal nya di tahun-tahun mendatang, Anza tak memungkiri kalau ingin bisa tampil reguler di balapan lain. Hanya saja ia sangat menghormati dan menjadikan pencapaian tim sebagai prioritas utama.
"Pengen sih bisa aktif dicabang-cabang lain. Sebenarnya ada beberapa planning tapi kita lihat tahun 2019 dulu," ungkapnya.
Tapi balik lagi semuanya, lanjut Anza, tergantung keputusan dan penilaian tim. Karena tim yang lebih tahu karakter masing-masing pembalapnya. Bagaimanapun juga, TTI punya target sendiri, apa yang ingin dicapai dan apa yang dipromosikan," tutup Anza. (adr)