Rabu, 23/01/2019 17:55 WIB
mobilinanews (Sentul) - Meski tahun ini Kejurnas Gokart Eshark 2019 melombakan 2 mesin berbeda, tapi format nya sama dengan tahun lalu.
Hal ini perlu ditegaskan, karena di event Year End Race pada Desember lalu, yang naik podium setelah sesi final adalah pengumpul poin tertinggi setelah diakumulasi dari sesi Heat, Prefinal dan Final.
"Untuk Kejurnas Gokart Eshark tahun ini, meski pakai mesin Rok dan X30, formatnya sama dengan tahun lalu. Yang naik podium adalah yang menang di babak final," ujar Ade Satya kepada mobilinanews.
Ade menerangkan, kenapa pada event Year End Race lalu berdasarkan akumulasi dari 3 sesi balap.
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru
Hyundai Staria Hybrid, MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan
Daihatsu Kumpul Sahabat Yang Disupport GT Radial, Ajak Pelanggan Setia Berbagi Kebahagiaan di Harapan Indah Bekasi
"Karena Year End Race event tunggal. Kalau Kejurnas Gokart Eshark kan event serial yang setahun ada 6 seri. Itu perbedaannya," terang Ade
Juga dijelaskan terkait peserta X30 yang masih minim."Kalau peserta setiap kelas kurang dari 3 ya tidak mendapat trofi pemenangnya," jelasnya.
"Biar saja, adanya 2 mesin berbeda ini memberi pilihan kepada pembalap. Dan nantinya akan terjadi seleksi alam dengan sendirinya," pungkas Ade. (hilary)
Keyword : Format kejurnas gokart sama tahun lalu Kejurnas Eshark 2019 Ade Satya Eshark Motorsport mesin Rok & X30 Sentul International Karting Circuit minimal 3 pembalap