Parade Ribuan Mobil Retro-Vintage Tanam Pohon di IIMS 2015

Senin, 06/07/2015 15:24 WIB

mobilinanews.com (Jakarta) - Mungkinkah 1.500-an mobil konvoi di Jakarta yang macetnya sudah berlebihan? Itulah tantangan menarik dalam acara Thousands Car March (TCM) yang di-set up untuk menyemarakkan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 pada 20-30 Agustus.

TCM berlangsung Sabtu (22/8) pukul 06.30 – 07.00 WIB dengan jadwal start di area Senayan menuju lokasi IIMS di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Rencananya kegiatan tersebut akan dicatatkan MURI sebagai rekor konvoi terpanjang sekaligus rekor silaturahmi terbanyak yang melibatkan komunitas otomotif.

Andry Black selaku ketua panitia pelaksana dan Bunga Swastika dari pihak Dyandra Promosindo selaku organizer IIMS menegaskan TCM memang bagian dari penyelenggaraan IIMS, tapi sesungguhnya dengan banyak tujuan.

“Saat ini banyak sekali komunitas otomotif berdasarkan hobi, spesifikasi atau merek mobil. Kami ingin menyatukannya dalam satu ajang silaturahmi akbar tanpa melihat identitas ataupun eksklusifitas masing-masing. Pokoknya komunitas otomotif, semua terwakili. Yang alirannya classic, hot road, sporty, maupun custom. Dari tahun produksi 1990-an sampai produksi pra Perang Dunia. Semua itu belum pernah dipersatukan dan jalan bersama,” sebut Andry.

Bunga menambahkan, kegiatan tersebut pasti akan menarik perhatian publik sepanjang jalan (arteri maupun tol dalam kota) saat penyelenggaraan. Karena itu dinilai akan efektif pula jika dipakai sebagai wacana kampanye tertib berlalu lintas dan bakti sosial berupa donasi kepada lembaga-lembaga pelestari lingkungan hidup melalui Kementerian Lingkungan Hidup.

“Kemacetan jalanan sehari-hari sudah berada pada titik sangat memprihatinkan dan kita sadari sebagian penyebabnya adalah ketidakdisiplinan para insan otomotif sendiri. Pada acara ini wajib hukumnya semua peserta mengutamakan keselamatan dan ketertiban berlalulintas. Mereka dan selanjutnya anggota perkumpulan masing-masing harus jadi contoh sehari-hari,” tandas Bunga.

Ia menjanjikan penyelenggaraan TCM tak akan merugikan kepentingan umum saat penyelenggaraan. Panitia akan mengatur sistem konvoi sedemikian rupa agar tidak justru menciptakan kemacetan.

“Pemilihan waktu pada Sabtu pagi salah satunya untuk menghindari dampak kemacetan. Di Senayan tersedia kantong-kantong parkir yang tersebar di beberapa titik. Peserta saat masuk dan keluar tol akan diatur sedemikian rupa dan dilepas per kelompok  agar bisa lebih rapi. Semuanya tentu dilakukan lewat koordinasi bersama pihak-pihak terkait,” imbuhnya.

“Dengan demikian, setiap klub akan punya sekian ‘anak angkat’  berupa pohon untuk kelestarian lingkungan. Makin banyak anggota klub yang ikut TCM, maka makin banyak pula jumlah anak angkatnya.  Sehingga diharapkan tercipta persepsi baru bahwa pencinta dan komunitas mobil klasik, retro, dan vintage sangat sadar dan peduli terhadap lingkungan hidup. Bukan sekadar hura-hura yang mengotori lingkungan,” tegas Hendra Noor Saleh selaku direktur Dyandra Promosindo.

Klub-klub yang sudah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini antara adalah  PPMKI, MB Club Ina, JHCC, BMWCCI [TBC], VW Indonesia [TBC], Triple C, IARC, MOC, BARTARD DRIVER, Dudi Njend, SGF, TKKI, E80 Community, Bright, Old Datsun Indonesia, RiF, KIKOFAM, HAE Community, NDCI, Fordline, CIC, TCI, MRC, AERO, Civic Oldskool ind, CCC, Ketombe, BCRC, Station Wagon Enth, dan Red Car Community.

“Estimasi jumlah peserta yang akan hadir sudah mencapai  900 mobil dan kami optimis target minimal 1.000 mobil akan bisa terlampui. Target maksimal adalah 1500 mobil. Bagi Klub/Komunitas yang akan mengikuti TCM dapat menghubungi Sekretariat Pendaftaran: sdr Jaja dinomor 085772325638,”  terang Andry.

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag