Jeblok di Prefinal Akibat Beda Pendapat Mekanik dan Zahir, Rava Bangkit & Juara

Selasa, 29/01/2019 16:50 WIB

mobilinanews (Sentul) – Prestasi spektakuler juga dicetak pegokart Tanada Racing Team, Rava Mahpud di kelas Senior. Start dari posisi paling belakang di sesi final, Rava bisa menyodok dan merebut juara satu.

Namun di balik kemenangan pegokart yang masih berusia 14 tahun ini, sempat terjadi perbedaan pendapat mekanik dan mentor yang menangani Rava (Zahir Ali).

Menurut keterangan dari tim, sebenarnya Zahir menyebutkan telah menemukan problem mesin Rava pada Sabtu sore, setelah melihat data dari MyChron.

Pembalap senior yang sarat pengalaman tersebut merekomendasikan untuk mengganti mesin pada sore itu.

Namun di sisi lain, mekanik Enang Suma berpendapat bukan pada mesin melainkan
pada sasis. Dan, Rava memutuskan mengikuti pendapat sang mekanik yang telah bersamanya sejak lama.

Pada sesi kualifikasi, remaja yang tinggal di Cijantung, Jakarta Timur ini hanya mampu
di posisi 8.

Selanjutnya sesi Heat, start ke-8 finish ketiga yang diwarnai insiden tabrakan di depannya melibatkan Nathan, Akheela dan Keito.

Puncaknya, di Prefinal start dari posisi 3 melorot hingga posisi paling belakang. Ini kemudian yang memaksa Rava langsung menginstruksikan ke mekanik untuk mengganti mesinnya.

Apalagi setelah tim melihat data mesin saat Prefinal, sangat jelas performance mid to top powernya sangat lemah. Di mana top RPM yang seharusnya kisaran 14.200 ternyata hanya sampai 13.100.

Dengan mesin yang baru dipasang dan pressure kuat karena start dari belakang, Rava mulai menunjukkan skillnya sebagai pegokart berbakat yang bisa mengancam siapa saja di kelas Senior.

Remaja kalem dengan karakter khasnya yang agresif dan penuh perhitungan, akhirnya bisa finish ke-1 menyisihkan 12 pegokart lain di kelas yang sering dijuluki sebagai kelas para dewa ini.

“Saya bisa juara kali ini, juga tidak terlepas dari insiden antara kak Zahir dan Harits yang mengakibatkan keduanya sempat keluar trek di Turn 12," ujar Rava, merendah.

Insiden keduanya terjadi ketika balapan final kelas Senior menyisakan seperempat dari total 22 lap yang harus dituntaskan. Saat itu, Zahir & Harits tengah memimpin di posisi 1-2.

Menurut Rava, yang berhak menjadi juara 1 dan 2 pada sebenarnya adalah Harits dan Zahir sang mentor.

Aih aih low profile sekali, Rava. (budsan)

TERKINI
GIIAS 2024: Dorongan Konsisten untuk Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Bocor, Motor Listrik TVS iQube Terbaru Akan Rilis Dengan Harga Rp 50 Jutaan, Berikut Spesifikasi Lengkapnya! Riding Clan of Classy, Ekspresikan Anak Muda Pengguna Yamaha Fazzio Hybrid di Surakarta Tekiro Adakan Servis Gratis di Kampus ITS Surabaya, Incar Terpelajar