Toyota vs Honda Kian Sengit, Peraturan ITCC 1600 Max Pun Diperbarui

Rabu, 30/01/2019 16:20 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Persaingan 2 pabrikan di kejurnas balap mobil ITCC 1600 Max mencapai klimaks pada musim 2018 lalu. Dengan selisih 1 poin di akhir seri yang memisahkan antar pembalap dari kedua tim tersebut : Haridarma Manoppo dan Alvin Bahar..

Santer terdengar, ada perubahan regulasi pada kelas tersebut yang sempat menimbulkan pro-kontra di kalangan pembalap.

Disebut-sebut pihak pengguna Honda yang  mendapat keuntungan dari perubahan tersebut. Karena mereka bisa menggunakan mesin Jazz versi DOHC yang sedikit lebih kencang daripada versi SOHC yang dipasarkan di Indonesia.

Saat dikonfirmasi kepada Alvin Bahar sebagai pembalap utama Honda Racing Indonesia pun membenarkan adanya perubahan regulasi tersebut dan sudah disahkan pada Rakernas IMI 2018 di Balikpapan, Kalimantan Timur, 15 Desember lalu.

Menurut  Alvin, perubahan itu memberi kesempatan yang lebih baik untuk pengguna Honda namun tidak termasuk dirinya. Pasalnya, sebagai tim resmi yang mewakili Honda Indonesia harus menggunakan mesin yang dipasarkan di sini.

Persaingan tak hanya TTI & Honda Racing, tapi juga dengan privateer

"Tidak perlu ada yang panik dengan perubahan tersebut. Yang boleh dipakai adalah mesin L15B kok bukan B16 yang pernah dipasang pada Civic Type R,” terang Alvin dengan tertawa. 

Pembalap senior yang juga anggota komisi balap mobil IMI Pusat ini juga membenarkan perubahan itu menuju ke FIA.

Menurutnya, komunitas balap nasional dituntut membiasakan diri dengan regulasi internasional. “Maka itu, secara berkala, kita harus merevisi beberapa aturan yang masih tertinggal dari FIA,” lanjut juara nasional balap mobil 7 kali itu.

Dan Alvin juga membantah, tidak benar kalau perubahan peraturan ini menguntungkan Honda.

Seperti diketahui, pada balap turing di sirkuit Sepang, tim Honda Malaysia juga sudah menggunakan mesin L15B itu. Namun ternyata tenaganya masih yang terendah di kelasnya. Masih kalah kencang dengan Suzuki Swift, Proton dan Toyota Vios yang juga menggunakan mesin buatan TRD seperti yang digunakan TTI.

Alvin kembali meyakinkan, tim Honda Racing memang harus menggunakan mesin bawaan aslinya.

Sehingga dia bersama tim Honda Racing yang disupport  PT. Honda Prospect Motor tetap akan berjuang dengan mesin SOHC, yang dinilai lebih efisien dan cocok untuk kondisi jalanan di Indonesia.

Avila Bahar diprediksi bakal jadi kuda hitam

Yang justru diuntungkan adanya regulasi baru ini adalah pembalap privateer. Dan salah satu tujuan diberlakukannya peraturan terkait untuk menarik para pembalap privateer semakin meminati kelas ITCC Max 1600cc.

Salah satu privateer yang dianggap sebagai kuda hitam adalah Avila Bahar. Alasannya, selain belum terikat resmi dengan tim pabrikan, dia sudah membuktikan mampu bersaing dengan pembalap TTI.

Makanya, yang dikuatirkan beberapa pembalap senior ITCC Max, bagaimana jadinya jika Avila benar-benar akan menggunakan mesin tersebut?

Tentu tak hanya Avila, namun pembalap non-pabrikan lainnya bisa memaksimalkan regulasi ini untuk bisa menyaingi kiprah pembalap pabrikan.

Kalau ini terjadi akan menjadi ancaman serius. Dan pembalap tim pabrikan TTI & Honda Racing harus menyiapkan strategi guna menghadapi gempuran pembalap privateer.

Kita tunggu saja aksinya di ISSOM seri 1 nanti ya, guys. (budsan)

TERKINI
3.000 Lebih Konsumen Motor Honda Memilih Jadi Member Honda VIP Card Platinum Plus Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya IMI Pusat Menyurati Ketua IMI Nusa Tenggara Barat Terkait Pembatalan MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Ini Alasannya Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta