Rabu, 13/02/2019 11:17 WIB
mobilinanews (Banjarbaru) – Mimpi pegymkhana belia Dina Pricillia (16 tahun) bisa berlomba di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua tahun 2020 sirna. Itu setelah ada keputusan baru dari KONI Pusat & PB PON, cabang olahraga tersebut dicoret dan digantikan dengan balap motor.
Sedih dong? “Ya sempat ada rasa sedih itu sih. Tapi, enggak terlalu dipikirin sekarang. Dibawa santai saja. Soale kan masih ada event lainnya, seperti Kejurda, Kejurnas U23 dan event international di Asia,” ujar Dina.
Menurut gadis kelahiran 27 Juli 2002 yang meraih juara di Super Stage Thailand Championship di Bangkok, Desember lalu, batalnya gymkhana dilombakan di pesta olahraga nasional 4 tahunan ini ada hikmah tersendiri.
“Targetnya menjadi dialihkan ke kejurnas U23 dan bisa mempertahankan gelar juara yang saya raih di Thailand bulan Desember lalu,” terang siswa kelas X SMAN 2 Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini.
Mazda CX-60: Tawarkan Eksklusivitas dan Kinerja yang Mumpuni di Pasar Indonesia
BYD Resmi Meluncurkan Sea Lion 07: SUV Pesaing Tesla Model Y
PEVS 2024 : Motor Listrik Gesits untuk Semua, Cicilan Ringan dan Nggak Pake Uang Muka
Anak pertama Hendra Raharja (Ketua Komisi Gymkhana IMI Pusat) yang baru meraih IMI Kalsel Award ini tetap fokus latihan di Sentul Bogor dan komplek Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru.
Sekarang ini sambil menunggu event mulai digulirkan setelah Lebaran nanti, program latihan menjadi prioritas. Apalagi sebagai anak baru, harus banyak menimba ilmu dari para pegymkhana senior.
“Beruntung saya dilatih Mas Anjas dan Om Arce Meyer yang sangat pengalaman,” ungkap andalan HRVRT BGM HBM HYD & SBM ini. (hilary)
Keyword : Dina Pricillia alihkan target dari PON ke Kejurnas peslalom wanita juara di Thailand anak Hendra Raharja ngebut latihan gymkhana