Senin, 18/02/2019 15:12 WIB
mobilinanews (Sentul) - Semula, pegokart Zahir Ali diprediksi bakal turun di kelas Master. Apalagi musim lalu, senior andalan Tanada Racing ini adalah juara bertahan kelas tersebut di Asia Rok Cup.
Hanya saja, saat ke Rok Cup International Final di South Garda, Italia pada Oktober lalu, akhirnya pindah haluan berlomba di kelas Senior. Pasalnya, regulasi yang baru direlease usia Zahir masih kurang beberapa bulan untuk bisa berkompetisi di kelas Master.
Padahal, mantan pembalap F3 & A1GP Indonesia tersebut digadang-gadang bakal bisa pulang membawa trofi kemenangan di Master, mengingat di kelas tersebut terbilang paling muda (menurut regulasi sebelumnya) dan masih memiliki sisa-sisa kejayaan sebagai pegokart international.
Zahir ngambek? Ditanya begitu, Zahir malah ketawa. "Hahahaa gak lah. Yah, di Senior cari kompetisi aja sob. Seru lawan yang muda-muda. Lebih seru aja fight sama mereka," jawab Zahir.
Hyundai Staria Hybrid: MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Oleh Riki Ibrahim, Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Lebih lanjut Zahir mengatakan, jika ia hanya konsen di Eshark Indonesia Karting Championship (EIKC) alias Kejurnas.
"Yang Asia gak kayaknya. Cari keringet aja sob," senyum juara kedua kelas Senior seri 1 EIKC pada 27 Januari lalu. Saat itu, juara pertama direbut Rava Mahpud. (bs)
Keyword : Alasan zahir ali tinggalkan kelas master senior lebih seru zahir ali eshark indonesia karting championship tanada racing sentul international karting circuit