Low MPV Renault Sudah Dikembangkan Sejak Tahun Lalu

Rabu, 27/02/2019 10:47 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Pabrikan asal Perancis, Renault kembali ingin merasakan manisnya pasar otomotif di Indonesia.

Maxindo Renault Indonesia (MRI) menjadi mitra baru dari merek Renault di Indonesia.

Pada Minggu (24/2) secara resmi mulai beroperasi dan menunjuk PT. Maxindo Mobil Indonesia sebagai diler pertamanya.

Pada kesempatan yang sama Renault menyatakan keseriusannya bermain di segmen Low MPV di Indonesia. 

Model Renault apa yang cocok dan akan menjadi basisnya? “Bukan (MPV) Lodgy, tapi basic-nya Kwid,” jelas sumber Mobilinanews dari pabrikan Renault ini. 

Kwid adalah small crossover dari Renault yang pernah dipasarkan di Tanah Air untuk bersaing di segmen LCGC

“Low MPV Renault ini pakai kode RBC,” jelasnya meminta namanya tidak dicantumkan. 

Lebih lanjut dirinya merinci spesifikasi umum dari calon Low MPV Renault ini mengusung kapasitas 7-seater, mesin 1.2 AT dan baut roda 4.

“Yang jelas kabin paling belakang lega, lebih lega dari Calya – Sigra,” yakinnya. 

Menurutnya calon low MPV Renault ini sudah dikembangkan sejak tahun lalu di India dan Perancis

Sementara pihak MRI yang kini menjadi APM baru Renault belum banyak membuka informasi soal ini. 

“Kami akan bermain di segmen Low MPV beririsan dengan LCGC, saat ini mohon maaf kami belum bisa berikan teknisnya. Karena kami sendiri baru akan melihat wujudnya,” jelas Xavier Kaufman, Director Aftersales, Network and Service Quality Renault Asia Pacific, Ltd.

“Produk Renault yang sarat taste Eropa, akan dibawa ke Indonesia dan dipasarkan sesuai kebutuhan lokal,” tutup Xavier. 

Wah, semakin banyak pilihan di kelas Low MPV yang persaingannya keras. (anto)

TERKINI
Wuling Resmi Buka Pemesanan Cloud EV di PEVS 2024, Harga Pre-book Rp410 Juta FIF Terima Fasilitas Pinjaman Berkelanjutan Senilai 60 Juta Dolar GWM dan Spirit Global di Ajang Beijing International Automotive Exhibition BYD Motor Indonesia Tanda Tangani Kerja Sama Pembelian Lahan dengan Suryacipta Swadaya untuk Pengembangan Industri EV BYD