Mantan Ketua Gaikindo : IIMS Sudah Di Trek Yang Tepat

Sabtu, 20/04/2019 03:15 WIB

mobilinanews (Jakarta) – “Saya merasa senang dan bangga dengan adanya pameran otomotif IIMS ini. Pasalnya, dari yang saya amati telah melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Yakni terus melakukan inovasi dan kreatifitas.

Dengan tidak hanya menyajikan pameran otomotif, melainkan juga menampilkan berbagai element yang tengah berkembang di masyarakat. Sehingga kemudian memperluas pasar dan pengunjung yang datang. Serta ikut menunjang pariwisata.  

Kalau ada yang masih kurang ya belum adanya konferensi international, bertujuan menjalin kerjasama secara global sekaligus update informasi dan teknologi terkini tentang pameran otomotif. Di mana ini sudah menjadi agenda rutin misalnya di Geneva Motorshow, Jepang hingga Korea.

Apa yang paling dibutuhkan dari sebuah pameran otomotif seperti Telkomsel IIMS 2019, tentu adalah gaungnya. Dengan adanya pameran otomotif, orang datang, akan mendapat informasi terkini utamanya terkait dengan otomotif.

Namun harus diakui, saat ini ekonomi secara global agak sulit yang berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang hanya 5,3 persen. Ini disebabkan resesi ekonomi di Eropa, perang dagang, konflik di Timur Tengah hingga ketegangan Amerika dengan Korut.  

Saya mau kilas balik sedikit bahwa industri otomotif Indonesia pernah mengalami keterpurukan pada tahun 1998, ketika terjadi pergantian dari era orde baru ke era reformasi.

Pada tahun 1997, produksi mobil mencapai  350 ribu unit. Namun pada 1998, ngedrop hanya 78 ribu unit. Saat itu, Jakarta seperti kota Mati. Jalan tol sepi, hanya 1-2 mobil yang lewat.

Perusahaan otomotif  juga berada pada titik terendah. Istilahnya, produksi  mobil hanya untuk kebutuhan sebulannya.  Apalagi jika pembelian komponen impor menggunakan mata uang dollar USA, di mana saat itu dari semula Rp 2.500,- naik menjadi  Rp 17.500,- per 1 dollar.

Semua jadi serba dihemat, dari listrik, telepon, penggunaan kertas dan seterusnya.  Nah, setahun setelah itu, saya dilantik menjadi ketua Gaikindo (Gabungan Industri  Kendaraan Bermotor Indonesia).    

Setahun setelah itu, pada 2.000, saya membuat pameran otomotif dengan nama Jakarta International Motor Show. Saat itu saya disebut sebagai orang gila :  siapa yang mau nonton, duit siapa dan siapa yang mau ikut?

Saya bisa memberi keyakinan kepada Astra & Suzuki, kita mau menjadi gerbong atau lokomotif. Kalau lokomotif salah satunya harus berani membuat pameran otomotif. Hanya 2 hall kecil diikuti sebagian besar Astra & Suzuki.

Yang akhirnya berkembang seperti sekarang, hingga ada 2 pameran otomotif pada paruh pertama IIMS dan paruh kedua GIIAS. Sama-sama memberi kontribusi untuk kemajuan industri otomotif di Indonesia.

Saya hanya mau menegaskan, dalam kondisi market kurang baik, justru harus membuat terobosan salah satunya dengan menggelar pameran otomotif, seperti Telkomsel IIMS 2019 ini.” (bs)

TERKINI
Intip Cara Kartini Zaman Now Belajar Naik Motor yang Aman Bareng Honda Pembuktian Bersama Gresini Racing, Federal Oil Apresiasi Podium Marc Marquez di MotoGP Spanyol 2024 Daihatsu Kumpul Sahabat Beri Apresiasi Erwan Erik, Setia Menggunakan Daihatsu Xenia Selama 12 Tahun Mitsubishi Fuso Hadirkan Part Depo ke-19 di Morowali, Pastikan Kesiapan Suku Cadang di Sulawesi Tengah